Pemberian Vitamin A pada Anak Harus Diperhatikan, Ini Alasannya
Ilustrasi/antara

Bagikan:

JAKARTA - Dokter spesialis anak dari RS Cipto Mangunkusumo Himawan Aulia Rahman mengatakan, pemberian vitamin A tetap harus dilakukan di tengah situasi pandemi ini dengan mematuhi protokol kesehatan.

"Mengapa itu penting? Karena defisiensi atau kekurangan vitamin A itu cukup tinggi di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Di seluruh dunia, defisiensi vitamin A itu terjadi pada 30 persen anak di bawah usia 5 tahun," kata Himawan saat dihubungi dilansir Antara, Senin, 9 Agustus.

Bagi anak-anak yang sedang terkena COVID-19, pemberian vitamin A tetap dapat dilakukan. Orang tua dapat meminta kapsul vitamin A ke posyandu atau puskesmas terdekat kemudian dapat memberikannya pada anak di rumah. Namun dia menegaskan supaya kondisi orang tua maupun keluarga anak juga perlu dipastikan terlebih dulu.

"Kalau orang tuanya positif COVID juga, misal keluarganya positif COVID kan harus melakukan isolasi mandiri. Jadi bisa ditunda hingga isolasi mandirinya itu selesai. Namun jangan ditunda terlalu lama. Tetap harus diberikan di bulan ini," kata dokter yang merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ini.

Himawan menjelaskan, penundaan dari pemberian Vitamin A ini tidak ada efek samping. Akan tetapi, Vitamin A perlu diperhatikan dosisnya. Sebab, mengkonsumsi vitamin A secara berlebihan sangat tidak dianjurkan karena dapat menyebabkan keracunan.

Terkait dengan dosis vitamin A yang diberikan secara rutin Himawan mengatakan pada umumnya sudah disesuaikan dan aman untuk anak-anak.

Lebih lanjut Himawan memaparkan bahwa vitamin A sangat penting untuk diberikan karena tidak dapat diproduksi untuk tubuh. Selain itu, vitamin A juga sangat penting untuk organ mata karena dapat mencegah kelainan Xeropththalmia. Kemudian, vitamin A juga berperan dalam diferensiasi sel-sel tubuh, termasuk sel-sel yang berperan dalam perkembangan tubuh.

"Jadi kenapa kita wajib memberikan vitamin A yang pertama tadi karena tidak bisa dibentuk oleh tubuh dan yang kedua, kita butuh dalam jumlah sedikit untuk fungsi fungsi yang sudah saya sebutkan tadi," kata Himawan.

Himawan menjelaskan bahwa defisiensi vitamin A menyebabkan sekitar 500 ribu anak pra-sekolah di seluruh dunia itu buta.

"Sudah ada penelitiannya, kalau pemberian vitamin A itu rutin untuk anak di daerah endemik defisiensi vitamin A, itu dapat menurunkan angka kematian anak sekitar 5 sampai 15 persen, sehingga pelaksanaan pemberian Vitamin A rutin ini tak hanya bermanfaat untuk organ mata atau sel-sel tubuh anak, tapi juga dapat menurunkan angka kematian balita," jelas dia.