Bagikan:

JAKARTA - Sutradara Edwin kembali dengan film terbarunya, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Diadaptasi dari buku karya Eka Kurniawan, Edwin berusaha menghadirkan sesuatu yang jarang dibicarakan masyarakat.

Seperti Dendam menceritakan Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang pria impoten yang suka berkelahi. Pertemuannya dengan Iteung (Ladya Cheryl) mengubah dirinya namun tidak dengan kondisi fisiknya.

“Tumbuh besar di masa kejayaan rezim militer, cerita dan mitos mengenai heroisme dan kejantanan lelaki menjadi sangat familiar bagi saya. Kejantanan adalah tolok ukur kelelakian,” kata Edwin pada Rabu, 17 November.

Meskipun skenarionya ditulis bersama sang penulis, Edwin mengubah struktur penceritaan agar dapat dinikmati oleh penonton awam.

“Kami memutuskan menggunakan dua karakter utama: Ajo Kawir dan Iteung sebagai kendaraan utamanya,” jelas Edwin di Epicentrum XXI.

Lewat karya barunya, Edwin juga menampilkan estetika tahun ‘80-’90an dengan berbagai cara, salah satunya penggunaan seluloid. Oleh karena itu, rumah produksi Palari Films bekerja sama dengan sinematografer asal Jepang untuk mendapat hasil yang diinginkan.

“Filmnya sendiri melibatkan genre yang populer misalnya kayak Hongkong style seperti film-film tahun ‘80-an di Asia sangat populer. Bahasa itu aja udah mengikat kami semua dan banyak yang bisa dieksplor,” kata Edwin.

Indonesia menjadi negara terakhir sekaligus kepulangan film Seperti Dendam ke tanah air. Hal ini dilakukan karena baik produser maupun sutradara ingin cerita ini membuat perfilman Indonesia semakin dikenal.

“Kami semua berharap film ini bisa meluaskan pengalaman nontonnya di luar Indonesia. Tentunya ini film Indonesia yang ceritanya dari Indonesia tapi ternyata bisa diterjemahkan diapresiasi dikerjakan juga secara kreatif oleh seniman kreatif luar,” jelas Edwin.

Film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bisa ditonton mulai 18 tahun ke atas mulai 2 Desember 2021 di bioskop Indonesia.