Bagikan:

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa 26 Oktober, berpeluang untuk berbalik menguat menuju target resistance di level 6.677, setelah kemarin ditutup melemah 0,27 persen menjadi 6.625.

Menurut analis PT Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, meski secara teknikal laju IHSG berpeluang untuk melemah terbatas, namun tetap ada potensi menguat yang akan terdorong sentimen global.

"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang untuk bergerak melemah terbatas dan di-trading-kan pada 6.552-6.677. Tetapi ada potensi penguatan di sana, karena terdorong sentimen global. Sehingga, bukan tidak mungkin akan ada pembalikan arah nantinya," papar Nico Demus dalam risetnya.

Dari dalam negeri, kata dia, ada sentimen positif terkait peningkatan permintaan kendaraan listrik yang akan mendorong kenaikan produksi nikel.

"Hal itu menjadi sebuah keuntungan bagi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia," ucapnya.

Dia mengatakan, pemerintah memperkirakan pada 2030 akan ada 7,46 juta kendaraan listrik dengan kebutuhan stasiun pengisian bahan bakar mencapai 530 ribu unit. Saat ini perusahaan asal Taiwan, Foxconn, berkomitmen untuk berinvestasi pada industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia.

Namun, lanjut Nico Demus, saat ini masih ada sentimen negatif dari global menyangkut kekhawatiran pemerintah China terhadap pemulihan ekonomi di negeranya yang akan berjalan lebih lambat.

"Risiko perlambatan ekonomi China akan berjalan lebih cepat dan hal ini disadari oleh pelaku pasar dan investor," kata Nico Demus.

Untuk perdagangan hari ini, ujar dia, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mengakumulasi pembelian saham pengelola Hypermart PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Bukalapak Tbk (BUKA), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).