IHSG Selasa Berpeluang Lanjut Menguat, Ini Saham-saham yang Direkomendasikan Analis
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal lanjut menguat pada perdagangan hari ini, Selasa 7 November, setelah kemarin ditutup naik 89,98 poin atau 1,33 persen ke 6.878,83 pada akhir perdagangan Senin.

Phintraco Sekuritas dalam risetnya menyebut, salah satu faktor penguatan IHSG kemarin berasal dari penguatan rupiah, menyusul hasil keputusan FOMC The Fed pada pekan lalu.

"Faktor lainnya berasal dari pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 4,94% yoy pada kuartal III 2023. Namun, level ini lebih rendah dari perkiraan di 5,05 persen yoy; dan kuartal sebelumnya di 5,17 persen yoy di kuartal II 2023. Hal ini disebabkan oleh faktor penurunan ekspor yang terkontraksi sebesar 4,26% yoy," jelas riset Phintraco Sekuritas.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan akan bergerak di rentang support 6.800 dan resistance 6.900.

"Stochastic RSI mulai masuk ke overbought area, seiring dengan pelabaran positive slope MACD. Sehingga, IHSG diperkirakan konsolidasi di pivot level 6.850 di Selasa," jelas riset Phintraco Sekuritas.

Adapun sentimen positif untuk IHSG masih berasal nilai tukar rupiah yang melanjutkan penguatan 1,21 persen ke Rp15.535 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin.

Sementara dari dalam negeri, pertumbuhan ekonomi Indonesia naik 4,94 persen yoy pada kuartal III 2023. Level tersebut lebih rendah dari perkiraan di 5,05 persen yoy dan kuartal sebelumnya di 5,17 persen yoy di kuartal II 2023. Hal ini disebabkan oleh faktor penurunan ekspor yang terkontraksi sebesar 4,26 persen yoy.

Masih dari data ekonomi, China akan merilis data ekspor dan impor pada Oktober 2023. Ekspor China diperkirakan masih terkontraksi sebesar 3,3 persen yoy dan impor Tiongkok diperkirakan terkontraksi sebesar 4,8 persen yoy.

Kontraksi tersebut diperkirakan menekan Cadangan Devisa Indonesia pada Oktober 2023 yang juga akan dirilis pada Selasa.

Untuk perdagangan hari ini, saham-saham yang direkomendasikan adalah PT Adaro Energy Indonesia (ADRO), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Indofood CBP Tbk (ICBP), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).