Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk mencatatkan kinerja yang kinclong di periode Januari-September 2021. Penjualan dan laba bersih emiten berkode saham KLBF ini tumbuh signifikan di kuartal III 2021.

Dalam laporan keuangan Kalbe Farma yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 25 Oktober, perusahaan milik konglomerat Boenjamin Setiawan ini mengantongi penjualan bersih sebesar Rp19,09 triliun di kuartal III 2021, atau tumbuh 11,70 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp17,09 triliun.

Rinciannya, penjualan dari obat resep menyumbang Rp4,19 triliun. Disusul, penjualan produk kesehatan Rp2,92 triliun, pendapatan dari penjualan nutrisi Rp5,17 triliun, serta pendapatan dari distribusi dan logistik senilai Rp6,81 triliun.

Sejalan dengan itu, maka beban pokok penjualan Kalbe Farma juga ikut naik 15,98 persen menjadi Rp10,81 triliun pada kuartal III 2021, ketimbang beban penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,32 triliun.

Dengan demikian, KLBF membukukan laba bruto sebesar Rp8,28 triliun atau tumbuh 6,56 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp7,77 triliun. Di saat yang sama, pada pos beban penjualan tercatat Rp4,16 triliun atau meningkat 4,26 persen yoy dari angka Rp3,99 triliun.

Sementara itu beban umum dan administrasi naik tipis menjadi Rp1,05 triliun dari periode Januari-September 2020 senilai Rp1 triliun. Selanjutnya Kalbe Farma mengalami penurunan pendapatan operasi lainnya 42,58 persen dari Rp105,33 miliar menjadi Rp60,48 miliar.

Setelah dikurangi beban yang lainnya dan beban pajak, Kalbe Farma memperoleh laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp2,29 triliun di akhir September 2021. Realisasi ini tumbuh 12,81 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp2,03 triliun.