Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan fasilitas pembiayaan senilai Rp1 triliun kepada perusahaan farmasi milik konglomerat Boenjamin Setiawan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Dana tersebut nantinya dapat dipakai untuk ekspansi usaha, termasuk penambahan belanja modal ataupun aksi korporasi Kalbe lainnya.

Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir mengatakan pemberian fasilitas kredit ini merupakan salah satu bentuk komitmen BNI sebagai perbankan nasional untuk turut mendukung perkembangan bisnis sektor prioritas, termasuk industri kesehatan serta farmasi.

Di tengah tren pemulihan kinerja ekonomi, lanjut Silvano, pelaku industri perbankan terus membuka celah-celah pertumbuhan kinerja fungsi intermediasi untuk menambah daya ungkit pemulihan ekonomi. Sebagai Bank BUMN yang fokus pada penyaluran kredit di segmen korporasi, BNI saat ini aktif bertransformasi dan fokus melakukan penyaluran kredit ke top tier company di Indonesia.

Sektor kesehatan, termasuk farmasi, merupakan salah satu sektor unggulan yang menjadi prioritas BNI dalam hal pengembangan bisnis dan penyaluran kredit.

"Tentunya di luar kerja sama kredit ini, kami akan lebih banyak lagi mengeksplorasi potensi kolaborasi dengan Kalbe Farma," kata Silvano dalam siaran pers, dikutip Kamis 30 Juni.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius mengatakan fasilitas kredit ini akan menunjang secara langsung pengembangan usaha perusahaan dari waktu ke waktu dalam rangka memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Industri farmasi merupakan salah satu industri yang cukup resilient dalam menghadapi dampak negatif pandemi COVID-19.

Industri ini pun mampu terus menumbuhkan bisnisnya dalam mendukung akselerasi pemulihan perekonomian nasional serta menyediakan obat-obatan, produk kesehatan dan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tahun 2021 nilai penjualan Kalbe Farma mencapai Rp26 triliun. Pada kuartal I 2022, penjualan Perusahaan mencapai Rp7 triliun atau tumbuh 16 persen dibandingkan kuartal I 2021 di mana penjualan mencapai Rp6 triliun.