Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkomitmen akan meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi ramah lingkungan atau energi baru terbarukan (EBT). Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk penurunan emisi gas rumah kaca sesuai dengan Nationally Determined Contributions pada 2030 sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan bantuan Internasional.

"Sekali lagi, saya menegaskan memegang teguh komitmen meninggalkan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan," katanya dalam peresmian pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Kamis, 21 Oktober.

Karena itu, mantan Wali Kota Surakarta ini juga mendorong produksi biodiesel terus ditingkatkan. Pada tahun 2021 Presiden menargetkan Indonesia mampu memproduksi dan menyalurkan 9,2 juta kiloliter.

"Saya minta tahun depan meningkat lebih tinggi lagi. Langkah-langkah strategis ini butuh komitmen dan dukungan dari kita semua dari hulu sampai hilir," jelasnya.

Jokowi juga mengapresiasi PT Jhonlin Group yang telah membangun pabrik biodiesel dalam rangka industrialisasi CPO ke biodiesel. Menurut Jokowi, hadirnya pabrik ini dapat memberikan nilai tambah yang lebih besar dan menciptakan produk-produk turunan dari CPO.

"Kita berharap juga nanti ada perusahaan-perusahaan lain yang mulai menghilirisasikan, mengindustrialisasikan CPO-nya baik menjadi minyak goreng, baik jadi kosmetik atau menjadi barang setengah jadi atau barang jadi lainnya," katanya.

Sekadar informasi, dalam peresmian pabrik biodiesel itu, turut hadir pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor, dan Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar.