JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyelenggarakan Lomba Debat APBN tingkat mahasiswa sebagai upaya edukasi mengenai keuangan negara serta mendorong generasi muda berperan aktif pada kegiatan pembangunan dan pemulihan ekonomi nasional.
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Kemenkeu Andin Hadiyanto mengatakan ajang tahunan ini ditujukan untuk menantang para anak muda Indonesia memahami bagaimana APBN bekerja sangat keras, tidak hanya untuk mendukung roda perekonomian, namun juga untuk menangani pandemi.
“Kami ingin mereka memahami bagaimana pemerintah melakukan proses pengelolaan keuangan negara yang tercermin dari kebijakan-kebijakan yang disebut dengan APBN,” ujar dia dalam keterangan pers, Kamis, 21 Oktober.
Menurut anak buah Sri Mulyani itu, APBN menjadi instrumen yang memiliki posisi sangat strategis dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Untuk itu dibutuhkan masukan terbaik dari semua kalangan, termasuk mahasiswa, dalam sumbangsih penyusunan dan pengelolaan APBN yang lebih baik.
“Penyiapan generasi muda saat ini menjadi suatu hal yang harus dan penting dilakukan. Para generasi muda akan menjadi tulang punggung bangsa Indonesia yang tidak hanya menggerakkan bidang ekonomi, namun juga di bidang sosial dan politik guna mencapai menjadi Indonesia Maju pada 2045,” tuturnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Kepala BPPK menyampaikan Kementerian Keuangan mendengarkan apresiasi dan juga masukan dari para peserta untuk memperkaya wawasan para pengambil kebijakan keuangan negara.
“Dalam Lomba Debat APBN, kami sangat bangga karena para generasi muda berpikir kritis di dalam menggelorakan idealisme pemudanya sebagai penggerak pembangunan bangsa Indonesia. Berbagai interaksi dan hasil dari Lomba Debat APBN ini turut memberikan insight dan masukan bagi Kemenkeu untuk lebih memahami cara pandang publik, khususnya para generasi muda melalui APBN,” katanya.
Kepala BPPK berharap, ilmu dan pengetahuan yang diperoleh para peserta dapat terus diasah dan disebarluaskan kepada lingkungannya masing-masing.
“Harapannya ke depan, hal ini akan semakin banyak muncul para generasi muda dan masyarakat yang semakin memahami dan bahkan turut berpartisipasi untuk mengawal, mengawasi, serta mendukung kebijakan-kebijakan APBN,” tutup Andin.