Bagikan:

JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menilai regenerasi kepemimpinan di perusahaan-perusahaan BUMN sangat penting dalam rangka menjadi penggerak dan menjaga keberlanjutan di BUMN.

"Saya sangat apresiasi program ini, sebagai salah satu wujud komitmen saya dan jajaran di BUMN untuk transformasi human capital. Saya berharap ini menjadi semangat akan change of leadership, kita punya para pemimpin baru dan lebih banyak pemimpin perempuan serta pemimpin muda yang bisa menjadi penggerak perubahan dan keberlanjutan," ujar Erick dalam keterangan tertulis dikutip dari Antara, Rabu 6 Oktober.

Menurut Erick, pemimpin yang baik adalah yang berkinerja bagus, bisa menjaga amanah, dan punya komitmen untuk keberlanjutan kepemimpinan.

Erick dalam berbagai kesempatan selalu menunjukkan dukungannya pada kepemimpinan perempuan dan kelompok muda serta menjadikan kepemimpinan perempuan sebagai bagian dari transformasi sumber daya manusia BUMN untuk mewujudkan kesetaraan kepemimpinan di BUMN.

"Saya sangat concern terhadap transformasi human capital, karena itu, sejak awal dalam mendorong transformasi ini di Kementerian BUMN kita mengubah struktur, kepemimpinan, pola pikir, dan juga core values yang kita miliki. Saya sangat berharap, program human capital itu menjadi kunci dari perubahan transformasi yang ada di BUMN. Kami sudah menetapkan target peningkatan keterwakilan di jajaran pimpinan BUMN sebesar minimal 15 persen di tahun ini dan 25 persen di tahun 2023 bagi pemimpin perempuan serta dan minimal 5 persen di tahun ini dan 10 persen di tahun 2023 bagi pemimpin dari generasi muda," katanya.

Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap kesetaraan perempuan dan anak di dunia kerja, Menteri BUMN dan lima Direktur Utama BUMN, yaitu Direktur Utama BRI, Direktur Utama Mandiri, Direktur Utama Angkasa Pura I, Direktur Utama Kimia Farma, dan Direktur Utama Telkomsel berpartisipasi dalam program Girls Takeover (GTO) 2021 yang diselenggarakan bersama antara Forum Human Capital Indonesia (FHCI), Srikandi BUMN dan Yayasan Plan Indonesia.

Program tersebut memberi kesempatan pada enam anak perempuan yang terpilih dari 7.000-an kandidat untuk menjadi menteri atau dirut BUMN selama satu hari untuk memperingati Hari Anak Perempuan Dunia yang jatuh pada 11 Oktober.

Selama tiga hari dengan keterbatasan waktu yang ada, Erick Thohir benar-benar serius mendampingi Sharon Florencia dan finalis yang lainnya agar calon pimpinan masa depan ini mendapatkan intisari kepemimpinan, dan lebih siap memimpin. Komitmen yang sama diberikan para Wakil Menteri dan jajaran eselon 1 di Kementerian BUMN.

"Saya juga berpesan ke Sharon, seorang Alpha Female, agar menjadikan itu kekuatan tapi tidak arogan. Kesuksesan pemimpin, bukan hanya karena dirinya sendiri, tetapi karena kesuksesan timnya. Hal lain yang saya titipkan, saat pimpinan mengambil keputusan, tidak hanya mengandalkan insting, tetapi juga menggunakan data," katanya.

Menteri BUMN juga memuji Sharon, seorang lulusan Fakultasi Psikologi UGM yang terpilih menjadi menteri sehari dalam program Girls Takeover.

"Saya sangat bangga, Sharon mampu melakukan perannya dengan baik. Bahkan mampu menyuarakan gagasan-gagasan bagus saat memimpin rapat pimpinan dengan Sesmen, Wamen dan jajaran eselon 1 tentang isu-isu strategis," kata Menteri Erick.