Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lurfi menyebutkan perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) yang masih memanas memberikan berkah tersendiri bagi Indonesia. Imbas adanya fenomena ekonomi tersebut membuat permintaan ekspor barang-barang dari Tanah Air meningkat.

Menurut Lutfi, perang dagang bisa menjadi peluang baru bagi industri dalam negeri khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melebarkan sayapnya di kancah internasional. Pemerintah pun berjanji akan memberikan fasilitas agar dapat memperluas pangsa pasar di level global.

"Saat ini Indonesia kebanjiran permintaan produk untuk diekspor ke luar negeri. Hal ini merupakan peluang yang luar biasa untuk mendorong ekspor nasional," katanya melalui keterangan resmi, dikutip Selasa, 5 Oktober.

Lebih lanjut, Lutfi mengatakan peluang tersebut tengah dimanfaatkan oleh beberapa UMKM seperti PT Bio Takara, Palemcraft, Nudira SDI (Sumber Daya Indonesia), Sinar Prima Grup, Legong Bali Nusantara, dan Solusi Mandiri Agro. Mereka membidik pangsa pasar ekspor ke negara Timur Tengah melalui ajang Expo 2020 Dubai sebagai media promosi.

"Kita dapat mencari solusi untuk bersama-sama meningkatkan kinerja ekspor nasional, khususnya di wilayah Timur Tengah," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid menambahkan, pihaknya akan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait untuk bersama mencari solusi terkait tantangan dan hambatan yang dialami para pelaku usaha.

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan Kadin juga terus berupaya mendorong ekspor nasional dengan memprioritaskan ekspor ke negara-negara yang memiliki comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Indonesia, antara lain UEA, Australia, Swiss, Hongkong, Uni Eropa, Turki, dan Korea Selatan.

Adapun CEPA merupakan perjanjian kerja sama antar negara yang dapat dioptimalkan guna meningkatkan perdagangan internasional.

"Kadin juga berupaya membuat ekosistem yang dapat menghubungkan UKM dengan para calon buyers. Hal itu dilakukan untuk mempermudah ekspor ke negara-negara tujuan. Rencananya, proyek ini akan dilakukan di Australia, Swiss, serta akan memanfaatkan perhelatan Expo 2020 Dubai untuk mengembangkan proyek di UEA," ujarnya.