Kadin Berhasil Kumpulkan Dana Rp1,3 Triliun Hasil dari Iuran Pengusaha dan Konglomerat untuk Bantu Penanganan COVID-19
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp1,3 triliun untuk membantu penanganan COVID-19 di Tanah Air. Adapun dana tersebut diperoleh dari hasil iuran para pengusaha agar wabah yang menyasar sektor kesehatan dapat segera ditangani dan ekonomi kembali dibuka.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menjelaskan bahwa mengumpulkan dana sebanyak itu tidak mudah dan butuh waktu yang cukup panjang. Namun, semua pengusaha di bawah naungan Kadin memastikan diri akan berkolaborasi dan gotong royong dalam penanganan pandemi.

"Totalnya dalam konteks pandemi ini saja lebih dari Rp1,3 triliun. Jadi dengan kami apresiasi yang namanya gerakan pengusaha NKRI peduli yang mana salah satu kepeduliannya adalah membantu saat pandemi," katanya dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat, 24 September.

Kata Arsjad, dalam penanganan pandemi, Kadin telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program vaksinasi untuk percepatan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok). Tidak hanya di kalangan swasta tetapi hingga juga masyarakat umum demi mewujudkan target vaksinasi 2 juta orang per hari.

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan dana yang terkumpul akan digunakan untuk mengerahkan program bus vaksinasi keliling untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan akses pada fasilitas kesehatan, menginisiasi pembangunan rumah oksigen di berbagai daerah, penyaluran paket tabung oksigen medis di semua provinsi, hingga paket bantuan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Pandemi ini menunjukan kita betapa pentingnya pengembangan industri kesehatan dan farmasi nasional. Di sisi lainnya ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk investasi," ucapnya.

Ke depan, kata Arsjad, tantangan ekonomi akan semakin sulit lantaran terjadi perubahan perilaku masyarakat akibat pandemi COVID-19. Karena itu, menurut Arsjad, permasalahan kesehatan harus menjadi perhatian semua orang.

"Tantangannya memang cukup tidak mudah, karena bagaimanapun isu kesehatan ini berimbas pada perekonomian. Oleh Karena itu, kesehatan menjadi salah satu perhatian kami untuk ikut membangun perekonomian ke depan," tuturnya.