HUT ke-53, Kadin Indonesia Akan Fokus Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi, Ketum Arsjad Rasjid: Kami Turut Bantu 2 Juta Vaksinasi per Hari
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid. (Foto: Instagram @arsjadrasjid)

Bagikan:

JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merayakan hari jadinya yang ke-53 tahun hari ini. Dalam perayaan di tengah situasi pandemi COVID-19 ini, Kadin akan memfokuskan perhatiannya untuk turut berkontribusi dalam pemulihan kesehatan dan perekonomian nasional.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan HUT Kadin ke-53 mengambil tema '53 Tahun Kadin Indonesia Rumah Kita yang Kolaboratif dan Inklusif siap Pulihkan Kesehatan dan Bangkitkan Ekonomi Bersama Seluruh Masyarakat'.

"Pada masa sekarang ini Kadin tidak hanya ikut berperan dalam pembangunan ekonomi, namun juga diharapkan turut andil bersama pemerintah menyelesaikan tantangan kesehatan dalam penanggulangan pandemi COVID-19," katanya dalam acara HUT Kadin ke-53 secara virtual, Jumat, 24 September.

Arsjad mengakui tantangannya memang tidak mudah, karena isu kesehatan ini berimbas pada perekonomian. Karena itu, kesehatan menjadi salah satu perhatian Kadin untuk ikut membangun perekonomian ke depan.

Menurut dia, dalam penanganan pandemi Kadin telah ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan program vaksinasi untuk percepatan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) baik untuk kalangan swasta maupun masyarakat umum. Hal ini demi mewujudkan target vaksinasi 2 juta orang per hari.

Lebih lanjut, Arsjad mengatakan, Kadin pun mengerahkan program bus vaksinasi keliling untuk menjangkau masyarakat yang kesulitan akses pada fasilitas kesehatan, menginisiasi pembangunan rumah oksigen di berbagai daerah, penyaluran paket tabung oksigen medis di semua provinsi, hingga paket bantuan sosial untuk masyarakat yang membutuhkan.

"Pandemi ini menunjukan kita betapa pentingnya pengembangan industri kesehatan dan farmasi nasional. Di sisi lainnya ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk investasi," ucapnya.    

Menurut dia, di usia 53 tahun merupakan momentum yang tepat bagi Kadin Indonesia untuk mensyukuri dan merayakan segala pencapaian pengusaha, sebagai salah satu komponen bangsa yang berperan penting bagi kemajuan perdagangan dan industri, selain juga melakukan evaluasi dan menyusun rencana yang strategis untuk iklim dunia usaha ke depan.

Arsjad juga menyoroti pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang di masa pandemi ini cukup terpukul. Kata dia, jika sebelumnya UMKM cukup bisa diandalkan untuk menopang ekonomi seperti ketika krisis 1998 maupun 2008, namun tidak untuk krisis kali ini.

"Tidak untuk kali ini. Sehingga (UMKM) harus menjadi perhatian serius kita bersama," tuturnya.

Tak hanya itu, Arsjad menyebut, Kadin akan mendorong pelaku UMKM untuk naik kelas dan berdaya saing baik di dalam negeri maupun di pasar global. Program terkait pengembangan kawasan dan integrasi UMKM masuk rantai pasok, digitalisasi koperasi dan inkubasi bisnis koperasi dan UMKM.

Termasuk pula skema pembiayaan sesuai model bisnis dan komoditas diharapkan akan mampu mendorong UMKM Indonesia semakin berdaya saing.

"UMKM berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Kita harapkan pelaku UMKM pun bisa lebih beradaptasi dengan teknologi, mempunyai literasi digital untuk dapat mengembangkan pasar dan bisnisnya," ujarnya.