Rangkul Muhammadiyah Perluas Ekonomi Syariah, Bos BI: Rapatkan Barisan Hadapi Tantangan
Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) ketika menandatangani nota kesepahaman dengan PP Muhammadiyah (Foto: Dok. BI)

Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menandatangani nota kesepahaman dengan PP Muhammadiyah guna memperkuat kerja sama dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan syariah sebagai bentuk mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan sinergi yang dijalin juga merupakan bentuk mempererat persaudaraan dengan berbagai komponen masyarakat.

“Di tengah pandemi COVID-19 kita terus bersyukur dengan hidayah-Nya, bangkit dan optimis dalam menjalin sinergi, mempererat persaudaraan, merapatkan barisan berjemaah serta bersama berikhtiar menghadapi tantangan,” ujar Perry seperti yang dikutip dari laman resmi, Minggu, 19 September.

Menurut Perry, terdapat tiga strategi penting dalam bekerja sama dengan PP Muhammadiyah. Pertama, pengembangan ekonomi syariah melalui pemberdayaan ekonomi berbasis umat.

“Beberapa pendekatan dalam pengembangan tersebut diantaranya pendekatan klasterisasi kelompok, peningkatan kapasitas bantuan teknis, akses pembiayaan dan digitalisasi,” tuturnya.

Kedua, ilmu yang diamalkan. Dalam implementasinya Bank Indonesia disebut melakukan berbagai program pengembangan ekonomi keuangan syariah diantaranya dalam bentuk pelatihan, berbagai program pemberdayaan ekonomi dan keuangan syariah termasuk mengelola wakaf produktif.

“Serta yang ketiga adalah menjaga silaturahim dan saling tolong menolong, saling mengingatkan serta mengajarkan dalam hal kebajikan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengungkapkan jika kerja sama dengan bank sentral dicita-citakan meningkatkan kualitas ekonomi umat dari menengah agar naik kelas ke tingkat atas dalam kualitas unggul dan terbaik.

“Kedua, kami juga ingin ekonomi dan keuangan syariah diharapkan mampu hadir secara nyata dan semakin baik untuk mengangkat harkat martabat dan memajukan UMKM, mengentaskan kemiskinan dan kesenjangan sosial serta masalah ekonomi yang dihadapi umat terutama akibat dampak pandemi,” katanya.

Adapun, penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan pada Jumat, 17 September 2021 secara virtual.

“Pengukuhan kerja sama Bank Indonesia dengan PP Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya kebangkitan ekonomi umat dalam berkontribusi mendorong pemulihan ekonomi nasional,” tutup Haedar Nashir.