JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pengembangan keilmuan ekonomi syariah menjadi semakin strategis untuk segera dilaksanakan. Pasalnya, sektor produktif berazas Islami ini terbukti memiliki daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi tekanan seperti yang terjadi pada sepanjang tahun lalu.
“Mari kita berjamaah membangun kemajuan ekonomi syariah di Indonesia dan Insya Allah itu dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya ketika memberikan sambutan secara daring dalam Launching Buku Teks Ekonomi Syariah, Selasa, 29 Juni.
Perry penambahan, upaya untuk memajukan ekonomi syariah memerlukan dukungan keilmuan guna memenuhi tuntutan-tuntutan dan juga mengatasi permasalahan yang ada.
“Itulah esensi dari upaya kita yang tercermin dari peluncuran buku ini,” tuturnya.
Secara garis besar, bos BI itu merangkum tiga hal penting yang harus dilakukan untuk terus mendorong keilmuan ekonomi syariah agar dapat tumbuh.
Pertama, perlu dikembangan upaya bersama dalam mempercepat pendidikan vokasi dan sertifikasi yang mendukung peningkatan keuangan ekonomi syariah, baik dari kampus maupun melalui kerja sama dengan industri.
“Vokasi sangat penting untuk mendukung kewirausahaan ekonomi syariah, pengembangan ekonomi pesantren, dan UMKM. Sementera sertifikasi berguna untuk bidang keuangan syariah, baik di perbankan, pasar keuangan, maupun wakaf,” katanya.
Kedua, memperkuat dan memperluas pusat kajian ekonomi keuangan syariah, baik di kelembagaan seperti Bank Indonesia, kampus, maupun lembaga swadaya masyarakat.
“Fungsi kelembagaan mempunyai peran yang cukup penting juga dalam mengembangkan keilmuan di bidang ekonomi syariah melalui pemanfaatan infrastruktur maupun jaringan yang sudah ada,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Kemudian yang ketiga adalah terus mengkampanyekan inovasi dan pengembangan keilmuan sektor ini dengan maksud membangun kompetensi agar bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.
“Peningkatan kegiatan dan aktivitas keilmuan syariah di pesantren, pusat kajian, maupun lembaga-lembaga strategis secara tidak langsung juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya sektor ekonomi Islami, dan itu merupakan kampanye yang efektif,” jelas Perry.
Sebagai informasi, langkah strategis untuk terus memperluas cakupan keilmuan syariah semakin digencarkan oleh pemerintah.
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan periode 2021 disebutkan bahwa jumlah program studi (prodi) rumpun ekonomi dan keuangan syariah tingkat sarjana tercatat sebanyak 858 prodi. Lalu, untuk jenjang magister ada sebanyak 64 prodi, dan doktoral sebanyak 5 prodi.