Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia harus menggunakan momentum krisis pandemi COVID-19 untuk mempercepat transformasi ekonomi. Ia juga menegaskan bahwa ketergantungan ekonomi dari sektor konsumsi harus segera diubah ke sektor produksi. Karena itu, dirinya ingin semua komoditas yang ada didorong untuk hilirisasi dan juga industrialisasi.

Contohnya, kata Jokowi, komoditas nikel yang dalam 3 atau 4 tahun akan berubah menjadi barang jadi. Seperti lithium battery, baterai listrik, hingga baterai mobil listrik.

"Begitu juga dengan bauksit, lalu kelapa sawit yang turunannya juga sangat banyak sekali," ucapnya dalam Pembukaan dan Seminar Nasional ISEI 2021, Jakarta, Selasa, 31 Agustus.

Tak hanya itu, Jokowi juga ingin transformasi di sektor pertanian dipercepat. Menurut dia, semuanya harus dipersiapkan dari hulu hingga hilir. Mulai dari diversifikasi komoditas pertanian hingga perkuat kelembagaan petani dengan model klaster.

Lalu, lanjut Jokowi, badan usaha milik petani, koperasi dan bumdes juga perlu terus dikembangkan. Termasuk, nilai tambah dari pascapanen juga perlu ditingkatkan dan memperluas akses pemasaran dengan menjalin kemitraan dengan industri.

"Akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan juga disederhanakan," katanya.

Di samping itu, Jokowi mengklaim bahwa pemerintah konsisten melakukan reformasi struktural untuk memastikan upaya-upaya menciptakan iklim investasi yang lebih menarik dan lebih adil. Langkah tersebut, dilakukan dengan menyelesaikan Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 dan memperbaiki peringkat kemudahan berusaha.

Tak hanya itu, kata Jokowi, Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko yang telah diluncurkan juga membantu dunia usaha memperoleh kemudahan, kepastian dan kecepatan berusaha. Untuk itu, perekonomian daerah dan nasional harus didorong tumbuh lebih cepat.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan tugas pemerintah ke depan adalah memastikan agar pondasi-pondasi baik yang telah diletakkan, dilaksanakan dengan baik dan konsisten sehingga menuntun langkah ke arah perbaikan menjadi lebih baik dan lebih kuat di masa yang akan datang.

"Tapi saya ingin menekankan lagi bahwa dalam percepatan transformasi ekonomi, sinergi menjadi kunci. Sinergi sangat dibutuhkan karena skala persoalan yang luas dan kompleks," tuturnya.