Apa Itu Hilirisasi Emas Hijau dan Manfaatnya, Harta Karun Melimpah di Perairan Indonesia
Ilustrasi apa itu hilirisasi emas hijau (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), menyampaikan bahwa hilirisasi emas hijau bakal berdampak besar bagi ekonomi Indonesia. Luhut mengungkapkan bahwa hilirisasi tersebut sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu. Lantas apa itu hilirisasi emas hijau dan contohnya?

Luhut mengatakan melalui akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, pendapatan Indonesia bakal bertambah besar jika pemerintah membudidaya dan mengembangkan ‘emas hijau’ seperti produk turunan rumput laut. Luhut juga mengungkapkan bahwa komoditas rumput laut akan dieksplor seperti industri batu bara. 

Hilirisasi komoditas kelautan dan perikanan akan terus ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia selama 5-10 tahun ke depan. Penting memahami apa itu hilirisasi emas hijau dan manfaatnya bagi pertumbuhan ekonomi.

Apa Itu Hilirisasi Emas Hijau?

Hilirisasi emas hijau adalah industri padat karya yang mengolah rumput laut sebagai bahan baku untuk pembuatan produk bernilai jual. Berdasarkan buku Global Value Chain (2002) yang ditulis Ricky Virona Martono, hilirisasi industri merupakan salah satu strategi peningkatan nilai tambah yang dihasilkan negara. 

Global Value Chain (GVC) pada satu sisi mengambil atau menyerap bahan mentah dari suatu negara untuk diproduksi di negara lain untuk akhirnya dijual secara luas. Eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam ini dapat mendongkrak perekonomian suatu negara.

Dari laman resmi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), hilirisasi adalah proses transformasi ekonomi berkelanjutan di mana kebijakan industrialisasi berbasis komoditas bernilai tambah tinggi, menuju struktur ekonomi yang lebih kompleks. 

Contoh Hilirisasi Emas Hijau

Hilirisasi emas hijau yang sudah dilakukan oleh negara Indonesia adalah menyerap dan mengolah rumput laut. Seperti yang diungkapkan oleh Luhut Binsar Pandjaitan, hilirisasi rumput laut sudah dijalankan sejak 2 tahun lalu. 

Pilot project hilirisasi emas hijau ‘rumput laut’ ini dilakukan di lahan seluas 100 hektar di Lombok Timur. Pemerintah bekerjasama dengan Sea6 dan stakeholder lain untuk eksplorasi potensi hilirisasi rumput laut di Indonesia. 

"Jika kita kerjakan secara optimal, program ini tidak hanya akan berkontribusi terhadap upaya menahan laju perubahan iklim, tetapi juga memberikan nilai tambah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, serta yang paling penting yaitu mengurangi ketergantungan Indonesia pada sektor pertambangan," tutur Luhut.

Luhut juga menyebut bahwa nilai perdagangan rumput laut global mencapai 3,7 miliar dollar AS atau setara Rp57 triliun. Dari total perdagangan rumput laut global, Indonesia berkontribusi sebesar 16 persen yakni 600 juta dollar AS atau setara Rp9 triliun. 

Produksi rumput laut terbesar di Indonesia berada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), volume produksi rumput laut hingga tahun 2020 sudah mencapai lebih 2,1 juta ton atau kisaran 22,45 persen dari total produksi rumput laut di tanah air. 

Manfaat Hilirisasi Emas Hijau di Indonesia

Luhut juga mengatakan bahwa hilirisasi emas hijau dapat menghasilkan produk bernilai tambah hingga menggerakan roda perekonomian masyarakat. Setiap 100 hektar budidaya rumput laut skala besar bakal menghasilkan 10.000.15.000 ton produksi rumput laut basah per tahun, ratusan tenaga kerja langsung dari warga pesisir, dan sekitar 1 juta liter produksi biostimulant atau pupuk organik yang mampu mencakup 1-2 juta lahan pertanian. 

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), budidaya rumput laut menjadi mata pencaharian utama untuk masyarakat pesisir NTT. Dari Survei Komoditas Perikanan Potensi Rumput Laut 2021 (SKPP-RL21), terdapat lebih dari 10.000 rumah tangga di Provinsi NTT menjalani usaha budi daya rumput laut. 

Demikianlah ulasan mengenai apa itu hilirisasi emas hijau yang terus didorong oleh pemerintah Indonesia. Hilirisasi emas hijau sudah dilakukan sejak 2 tahun silam dan berkontribusi menggerakan perekonomian negara dan masyarakat. Baca juga kebijakan hilirisasi mineral

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.