Bagikan:

JAKARTA - Ekonom senior Faisal Basri mengatakan bahwa orang yang tepat untuk memimpin Badan Pangan Nasional (BPN) adalah yang sudah memiliki banyak pengalaman di bidang pangan. Ia pun mengusulkan satu nama untuk menjadi Ketua BPN yang telah resmi dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria.

Adapun pembentukan BPN oleh pemerintah berlandaskan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Perpres Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan Perum Bulog, serta Perpres Nomor 66 Tahun 2021 tentang BPN.

Sekadar informasi, BPN yang berada langsung di bawah presiden berwenang membuat regulasi dan kebijakan pangan. Terutama untuk sembilan komoditas pangan yaitu beras, jagung, kedelai, gula konsumsi, bawang, telur unggas, daging ruminansia, daging unggas dan cabai.

"Figur yang cocok untuk ketua BPN itu yang sudah memiliki darah pangan. Soalnya kalau tidak, pasti memiliki waktu yang panjang untuk belajar," ucapnya dalam diskusi publik Indef, Menanti Taji Badan Pangan Nasional, Senin, 30 Agustus.

Faisal juga mengatakan sosok yang cocok memimpin BPN adalah orang yang sudah panjang makan asam garam di dunia pangan, kemudian punya latar belakang ilmu yang dalam. Selain itu juga punya pengalaman praktik sebagai perumus kebijakan, dan punya wawasan yang luas.

Menurut Faisal, semua kriteria tersebut ada di Arif Satria. Terlebih lagi, Arif juga dinilai memiliki kapabilitas teruji di sektor perikanan dan usianya masih terbilang muda.

"Sosok itu tidak jauh-jauh dari kita, Prof Arif Satria. Jadi fitur paling lengkap dan belum uzur, belum tua," jelasnya.

Selain itu, Faisal mengusulkan dalam kelembagaan BPN nanti, sebaiknya figur-figur yang dipilih harus memiliki pengalaman menjabat di Bulog. Menurut dia, pemerintah juga bisa mengangkat mantan pejabat Bulog.

"Semisal mantan kepala pimpinan di Bulog dulu yang bagus-bagus bisa dimasukan ke dalam dewan atau lembaga itu," tuturnya.