Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan farmasi, PT Kalbe Farma Tbk mencetak pertumbuhan kinerja di enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba emiten bersandi KLBF tersebut tumbuh 'lumayan' sepanjang semester I 2021.

Dalam laporan keuangan KLBF yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin 2 Agustus, perusahaan milik konglomerat Boenjamin Setiawan ini mencetak pendapatan Rp12,37 triliun di semester I 2021. Pencapaian tersebut meningkat 6,6 persen dari Rp11,6 triliun pada periode yang sama sebelumnya.

Beban pokok penjualan Kalbe Farma juga meningkat menjadi Rp6,97 triliun dari Rp6,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Alhasil, laba kotor tercatat Rp5,39 triliun naik tipis dari Rp5,25 triliun pada paruh pertama tahun lalu.

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KLBF menjadi Rp1,49 triliun naik 7,93 persen dari Rp1,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Total aset perseroan juga mengalami peningkatan menjadi Rp23,4 triliun dari posisi Rp22,56 triliun pada akhir tahun 2020.

Kenaikan terjadi pada aset tidak lancar menjadi Rp9,78 triliun dari Rp9,48 triliun sementara aset tidak lancar meningkat menjadi Rp13,62 triliun dari Rp13,07 triliun. Total liabilitas perseroan tercatat Rp4,09 triliun turun dari Rp4,28 triliun pada 31 Desember 2020.

Penurunan terutama pada liabilitas jangka panjang menjadi Rp966,04 miliar dari Rp1,11 triliun, sementara liabilitas jangka pendek turun menjadi Rp3,12 triliun dari Rp3,17 triliun.

Total ekuitas Kalbe Farma tercatat Rp19,31 triliun naik dari Rp18,27 triliun pada akhir tahun lalu. Adapun, posisi kas dan setara kas hingga 30 Juni 2021 tercatat Rp4,6 triliun naik dari Rp4 triliun per 30 Juni 2020.