Bidik Surplus Beras, Erick Thohir Sebut Pemerintah Salurkan Pinjaman Rp2,7 Triliun kepada 6.190 Rice Mill
Menteri BUMN Erick Thohir (Foto: Tangkap layar Youtube Sekretariat Presiden)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa saat ini pemerintah telah menggelontorkan dana pinjaman berupa kredit sebesar Rp2,7 triliun kepada 6.190 rice mill (sentra pengolahan beras terpadu) guna mencapai target surplus beras pada akhir tahun ini.

“Dan ini tentu saja kami berharap bisa mencapai surplus beras pada akhir tahun nanti,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring, Senin, 26 Juli.

Menurut Erick, dana tersebut disalurkan pemerintah melalui bank negara (Himbara) sebagai bagian dari skema Kredit Usaha Rakyat atau KUR. Adapun, bank himbara yang menjadi penyalur adalah BRI, BNI, dan Bank Mandiri dengan porsi 92 persen dari total KUR nasional periode 2021 yang berjumlah Rp253 triliun.

“Ini dilakukan untuk mendukung program pertanian yang telah dicanangkan oleh pemerintah,” tutur dia.

Lebih lanjut, Erick juga menjelaskan jika pihaknya membagai penyaluran KUR pertanian dalam delapan klaster berbeda, yaitu klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk. Lalu klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster porang (umbi-umbian).

“Strategi ini nanti kita bisa kolaborasikan dengan program-program yang ada di Kementerian Pertanian, sehingga dari hulu sampai hilir petani bisa menikmati,” tegasnya.

Untuk diketahui, realisasi KUR periode Januari hingga 25 Juni 2021 telah mencapai Rp143,14 triliun, atau sekitar 56,58 persen dari target keseluruhan tahun ini yang sebesar Rp253 triliun.

Adapun, jumlah debitur yang telah memanfaatkan fasilitas keuangan ini tercatat sebanyak 3,87 juta debitur dengan nilai outstanding sampai dengan Agustus 2021 sebesar Rp283 triliun.

Pemerintah sendiri mengklaim kualitas penyaluran KUR sangat baik dengan bukuan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) terjaga di level 0,88 persen atau jauh lebih rendah dari ketetapan batas aman plus-minus 4 persen.

“Tentu semua rice mill ini bisa kita kembangkan seperti di Ciamis dan juga Kebumen yang merupakan kerjasama yang baik antara Gapoktan dengan Kementerian BUMN,” tutup Erick.