Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) turut berpartisipasi dalam penanganan pasien COVID-19 dengan membangun 500 fasilitas isolasi mandiri (isoman) di sejumlah daerah di Pulau Jawa.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan peran aktif ini diharapkan bisa mendorong percepatan penanganan dan pengendalian pandemi di dalam negeri.

“Salah satu upayanya adalah menyediakan fasilitas isolasi mandiri (isoman) dengan kapasitas 500 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jakarta (100 pasien), Bogor (100 pasien), Bandung (100 pasien), Yogyakarta (100 pasien), dan Surabaya (100 pasien),” katanya seperti yang dikutip dari laman resmi pada Minggu, 25 Juli.

Menperin menambahkan, penyediaan fasilitas isolasi terpadu oleh berbagai kementerian dan embaga dimaksudkan untuk mengurangi tekanan terhadap rumah sakit yang saat ini cukup kewalahan akibat melonjaknya jumlah pasien. Hal ini sesuai dengan arahan dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 14 Juli 2021.

“Bahwa dalam membantu penanganan Covid-19, setiap kementerian/lembaga diharapkan dapat menyediakan fasilitas isolasi mandiri terpusat dengan memanfaatkan gedung atau balai diklat yang dimiliki masing-masing kementerian/lembaga,” tuturnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kemenperin menetapkan BDI Jakarta, Wisma Industri Kemenperin di Puncak, Politeknik Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung, BDI Yogyakarta, dan BDI Surabaya sebagai tempat isolasi mandiri terpusat. Nantinya fasilitas ini dapat digunakan oleh pegawai di lingkungan Kemenperin, keluarga pegawai, maupun masyarakat sekitar.

“Fasilitas isolasi terpadu juga berfungsi sebagai sarana penanganan pasien covid agar dapat ditangani sejak dini dengan baik sehingga mencegah terjadinya perburukan,” jelasnya.

Agus mengemukakan, masing-masing fasilitas isoman menampung sekitar 100 pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala, yang dilengkapi fasilitas kamar, kunjungan dokter dan perawat, serta pemberian obat-obatan sesuai kebutuhan pasien.

Fasilitas isoman tersebut juga akan dilengkapi dengan 300 konsentrator oksigen yang merupakan alat bantu pernafasan bagi pasien dengan gejala ringan dan sedang yang membutuhkan. Selain itu, lokasinya juga cukup dekat dengan rumah sakit, sehingga jika ada pasien yang bergejala berat, dapat langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat tersebut.

Adapun, prosedur dalam memanfaatkan fasilitas ini adalah dengan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pengurus RT dan RW setempat. Masyarakat perlu membawa hasil swab ke lokasi isoman, dan kemudian akan diperiksa ulang. 

"Nanti apabila sudah lapor dan terverifikasi, bisa diantar oleh Babinsa ke lokasi isoman Kemenperin tersebut,” tutup Menperin Agus Gumiwang.