JAKARTA – Pemerintah disebutkan telah menyiapkan anggaran tambahan sebesar Rp55,21 triliun untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan atas perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hingga 26 Juli mendatang.
Kepastian itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi pers virtual pada Selasa, 20 Juli 2021.
“Pemerintah mengalokasikan tambahan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) Rp55,21 triliun,” ujarnya.
Lantas sektor apa saja yang disasar oleh penyelenggara negara atas dana puluhan triliun tersebut?
Mengutip siaran Kementerian Keuangan, sejatinya anggaran tersebut sudah dipersiapkan sejak beberapa waktu lalu dan masuk dalam skema Pemulihan Ekonomi Nasional PEN 2021.
“Pemerintah akan menambah anggaran PEN tahun 2021 utamanya untuk program perlinsos dan kesehatan sebesar Rp55,21 triliun per 16 Juli,” tutur Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan resmi.
Secara terperinci, pemerintah akan memberikan diskon listrik untuk pelanggan rumah tangga 450VA dan 900VA yang awalnya hanya diberikan hingga September, akan diperpanjang hingga Desember 2021.
Sama seperti diskon listrik, bantuan rekening minimum biaya abodemen untuk usaha kepada 1,14 juta pelanggan akan diperpanjang hingga Desember.
Lalu, Subsidi kuota internet yang semula hanya diberikan pada Mei akan diperpanjang hingga Desember 2021.
BACA JUGA:
Kemudian, perluasan program perlindungan sosial, yaitu tambahan bantuan selama dua bulan yaitu Juli – Agustus 2021 dalam bentuk kartu sembako kepada 18,8 juta keluarga penerima.
Terdapat pula bantuan tunai untuk daerah kepada 5,9 juta KPM (keluarga penerima manfaat) yang bukan penerima kartu sembako dan bansos tunai yang sudah terdaftar
Selanjutnya, perluasan cakupan program Kartu Prakerja akan dilakukan dengan menambah 2,8 juta peserta baru.
Serta untuk UMKM, pemerintah menambah dukungan bantuan produktif usaha mikro kepada peserta baru yang diharapkan dapat tersalur pada Juli – September 2021.