JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menegaskan bahwa program strategis Kartu Prakerja dinilai cukup efektif dalam meredam dampak yang ditimbulkan akibat pandemi COVID-19. Argumen tersebut dia lontarkan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pemerintah seiring dengan bergulirnya skema Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Survei terakhir menggambarkan bahwa program Kartu Prakerja juga bisa mengurangi stres atau dalam hal ini kegalauan dari para pencari kerja,” ujarnya dalam webinar yang digelar oleh Bisnis Indonesia, Rabu, 7 Juli.
Menkeu menambahkan, Kartu Prakerja diklaim pula membantu dalam peningkatan kompetensi para peserta yang mengikuti program tersebut.
“Lebih dari 85 persen peserta menyatakan bahwa mereka mendapat peningkatan kompetensi setelah mengikuti program ini,” tuturnya.
Kemudian, insentif uang tunai yang didapatkan oleh peserta dianggap sangat berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
BACA JUGA:
“96 persen responden menyatakan uang yang diterima digunakan untuk beli kebutuhan pokok, dan ini penting untuk memastikan aktivitas ekonomi tetap berputar,” jelasnya.
Sebagai informasi, pada tahun ini Kartu Prakerja menargetkan jumlah peserta sebanyak 2,8 juta orang dengan anggaran mencapai Rp10 triliun.
Kartu Prakerja sendiri masuk dalam skema dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sektor Perlindungan Sosial dengan anggaran terbaru mencapai Rp149,08 triliun