Sri Mulyani Tambah Anggaran Rp10 Triliun untuk Program Kartu Prakerja
Ilustrasi foto (Sumber: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah akan menambah anggaran program Kartu Prakerja hingga Rp10 triliun. Dari awal Rp20 triliun kini jadi Rp30 triliun.

Ini sebagai bagian dari perlindungan sosial selama pandemi COVID-19. Stimulus Kartu Prakerja jadi bagian dari anggaran bantuan sosial tambahan sebesar Rp39,9 triliun yang diberi pemerintah selama PPKM Darurat Jawa-Bali.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penambahan anggaran ini dilakukan karena hasil survei menunjukkan program kartu prakerja terbukti membantu para pencari kerja atau yang terkena PHK selama pandemi.

"Kami akan tambahkan Rp 10 triliun lagi, sehingga program Kartu Prakerja tadi bisa menambah 2,8 juta peserta, sehingga total anggaran menjadi Rp 30 triliun dengan total 8,4 juta," ujarnya dikutip dari YouTube Sekertariat Kabinet, Minggu, 18 Juli.

Sementara itu, untuk desain program Kartu Prakerja tembahan ini masih sama seperti yang dilakukan sebelumnya. Setiap penerima manfaat akan mendapatkan biaya pelatihan sebesar Rp1 juta dan mendapatkan insentif Rp600 ribu per bulan untuk empat bulan.

Total jumlah bantuan yang didapatkan sebesar Rp2,4 juta. Selain itu ada dana Rp50 ribu untuk setiap kali mengisi survei.

Sebelumnya Staf Khusus Menteri Koordinator bidang Perekonomian Raden Pardede menyebut penerima program kartu prakerja tahun lalu mencapai 5,9 juta penerima. Program dibagi sebelas gelombang dengan jumlah pendaftar mencapai 65,1 juga orang dari 514 kabupaten/kota dari 34 provinsi.

Sementara, penerima program Kartu Prakerja pada semester I 2021 mencapai 2,81 juta orang yang terbagi dalam enam gelombang. Adapun rincian penerima Kartu Prakerja pada semester I 2021 adalah 2,77 juta orang telah membeli pelatihan, 2,71 juta orang telah menyelesaikan pelatihan, dan 2,66 juta orang telah mendapatkan insentif.

"Sebanyak Rp5,59 triliun insentif telah disalurkan," katanya dalam diskusi virtual, Rabu, 7 Juli.