Bagikan:

JAKARTA - Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro mengatakan pihaknya memprediksi penjualan sepeda motor domestik pada sepanjang 2021 akan tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan dibandingkan 2020 (year on year/yoy) dengan total perkiraan sebanyak 4,2 juta unit.

“Katalis positif yang mendorong kenaikan penjualan motor adalah peningkatan consumer confidence dan daya beli masyarakat, yang diharapkan terus membaik seiring dengan pemulihan ekonomi,” ujarnya dalam rilis resmi perseroan, Kamis, 24 Juni.

Meski demikian, Andry tetap memandang keseluruhan tahun akan berjalan cukup dinamis dengan faktor utama yang mempengaruhi adalah pengendalian pandemi di dalam negeri.

“Faktor risiko membayangi kinerja penjualan motor, yaitu peningkatan kasus COVID-19 yang bisa memperlambat pemulihan ekonomi,” tuturnya.

Menurut dia, dengan angka kasus tambahan COVID-19 yang meningkat tajam akhir-akhir ini (data per 24 Juni 2021, kasus COVID-19 harian nasional bertambah 20.000 orang), laju pemulihan ekonomi bisa terhambat.

“Saat ini, pemerintah memperketat pelaksanaan PPKM mikro di sejumlah kota besar di Indonesia yang akan mengurangi aktivitas ekonomi di beberapa sektor seperti, restoran dine-in, pusat perbelanjaan dan pariwisata,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukan penjualan sepeda motor domestik pada Mei 2021 adalah sebanyak 254.700 unit. Jumlah ini melesat 1.065 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dengan 21.800 unit.

“Peningkatan signifikan penjualan sepeda motor secara yoy ini karena low based effect, dimana penjualan sepeda motor pada Mei tahun lalu sangat rendah. Kondisi ini terjadi karena tahun lalu terjadi penerapan PSBB ketat yang mengakibatkan penurunan aktivitas ekonomi,” tegasnya.

Secara kumulatif, penjualan sepeda motor domestik pada bulan Januari hingga Mei 2021 tercatat sebesar 2,02 juta unit atau tumbuh sebesar 17,8 persen yoy dari lima bulan pertama 2020.

Adapun, jenis sepeda motor skuter matik atau skutik masih merajai pangsa pasar dengan kontribusi 86,9 persen. Disusul kemudian, motor bebek 7,0 persen, dan sepeda motor berjenis sport dengan 6,0 persen.