JAKARTA - Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakkan) Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah menyebutkan produksi susu sapi perah di daerahnya pada 2021 diperkirakan meningkat dibanding pada tahun sebelumnya.
"Hal ini, dilihat dari data produksi susu sapi di Boyolali pada tiga bulan pertama (Januari-Maret) tahun ini, mencapai 12.534.366 liter sedangkan 2020 periode sama 12.483.665 liter atau meningkat 50.701 liter," kata Kepala Disnakkan Boyolali Bambang Purwadi, di Boyolali, dikutip dari Antara, Rabu 2 Juni.
Menurut Bambang Purwadi produksi susu sapi perah di Boyolali pada 2020 mencapai total mencapai 49.934.660 liter. Sedangkan, produksi susu tahun ini, diasumsikan meningkat mencapai 50.137.464 liter hingga akhir Desember mendatang.
Bambang mengatakan Boyolali dikenal sebagai produsen susu terbesar di Jawa Tengah, sehingga produksinya untuk mendukung kebutuhan gizi nasional. Sehingga, Boyolali sering dijuluki "Kota Susu".
Produksi susu sapi perah biasanya masuk di Koperasi Unit Desa (KUD) yang kemudian dikirim ke Industri Pengolah Susu (IPS) di Jawa Tengah.
Dia mengatakn populasi sapi perah di Boyolali hingga saat ini, mencapai 92.857 ekor. Jumlah itu, terdiri dari sapi umur anak sebanyak 5.393 ekor jantan, 7.470 ekor betina, umur muda 13.471 ekor jantan, 18.812 ekor betina, umur dewasa sebanyak 14.426 ekor jantan dan 33.285 ekor betina.
BACA JUGA:
"Setiap ekor sapi betina produksi susu mencapai 10 liter hingga 20 liter per hari. Harga susu sapi di tingkat peternak sekarang cukup tinggi yakni Rp6.000 /liter. Padahal, sebelum pendemi justru masih sekitar Rp4.500/liter," katanya.
Kendati demikian, pihaknya terus melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan populasi ternak sapi khusus susu perah melalui program inseminasi buata atau kawin suntik secara gratis kepada peternak. Sehingga, populasi semakin meningkat dan produksi susu juga akan bertambah di Boyolali.
Samino (40), salah satu peternak sapi perah di Dusun Bendosari RT 21 RW 3 Desa Karangkendal Kecamatan Tamansari Boyolali mengatakan produksi dari kelompoknya rata-rata sebanyak 1.700 liter per hari dengan harga Rp6.000/liter.
"Warga di Desa Karangkendal ini, rata-rata memelihara sapi perah. Satu ekor sapi perah rata-rata mampu produksi 12 liter per hari. Produksi susu asal Tamansari Boyolali ini, ke KUD Kota Salatiga untuk dikirim ke IPS," katanya.