JAKARTA - Vaksin COVID-19 Pfizer dan Moderna tak kunjung masuk Indonesia. Padahal, kedua merek vaksin ini akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi gratis pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada kepastian kapan kedua vaksin ini akan tiba di Tanah Air.
Lalu, apa yang menjadi kendala masuknya vaksin Pfizer dan Moderna ke Indonesia?
Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam menghadirkan vaksin Pfizer ke Tanah Air. Salah satunya, keduanya memberikan syarat agar dibebaskan dari tanggung jawab apabila vaksinnya memicu kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).
"Terkait Pfizer ini masih proses karena masih ada klausal dari Pfizer yang kita belum mampu untuk memenuhi semua. Sebagai contoh ada klausul indemnification di mana mereka dibebaskan dari semua tanggung jawab hukum seandainya ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi dan mereka memintanya bersifat long time," katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, Kamis, 20 Mei.
Kata Honesti, pihaknya mencoba untuk bernegosiasi. Ia juga yakin Pfizer dan Moderna akan melakukan evaluasi lagi terhadap formulasi dari vaksinnya.
"Ini yang menjadi permasalahan sehingga kami belum bisa melakukan kontrak dengan Pfizer," jelasnya.
Lebih lanjut, Honesti mengatakan kendala yang sama juga dialami pada vaksin Moderna. Kata dia, Moderna juga meminta klausal yang sama dengan Pfizer.
BACA JUGA:
"Nah sampai saat ini kita masih berproses, kita berharap mungkin nanti ada solusi sekitar bulan Juni. Tapi kita tidak pernah menghentikan (negosiasi) itu. Kita tetap berproses dengan mereka. Tapi yang kami sampaikan ini benar-benar sudah ada binding agreement dengan Bio Farma," tuturnya.
Berdasarkan data final uji klinis tahap akhir di Amerika Serikat (AS), vaksin Pfizer memiliki kemanjuran 95 persen melawan COVID-19. Vaksin ini efektif 100 persen mencegah penyakit parah yang diakibatkan COVID-19. Sementara, vaksin Moderna efektif 94 persen melawan COVID-19 dan mencegah penyakit parah yang diakibatkan COVID-19.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia akan kedatangan vaksin COVID-19 Novavax dan Pfizer pada bulan Juni dan Juli 2021. Dua vaksin ini, nantinya akan digunakan untuk vaksinasi COVID-19 program pemerintah.
Siti berujar untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, pemerintah tidak mungkin hanya bergantung pada satu produsen. Karena itu, setiap jenis vaksin yang sudah lolos uji klinis fase ketiga dan mendapatkan persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dapat dipastikan aman dan memiliki manfaat.