Kabar Gembira dari Usep: Stok Pangan di Bandung Aman Jelang Lebaran 2021
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memastikan stok pangan menjelang Lebaran 2021 aman untuk memenuhi kebutuhan Kota Bandung.

Kepala Bidang Distribusi dan Konsumsi Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Usep Awaludin mengatakan masyarakat tetap diimbau untuk tidak belanja berlebihan meski telah dipastikan aman.

"Kami minta masyarakat jangan terlalu berlebihan mengonsumsi. Karena kalau permintaan tidak terlalu tinggi harga pun relatif stabil. Jangan khawatir, ketersediaan bahan pangan terjaga dengan aman," kata Usep di Bandung, Jawa Barat, dikutip dari Antara, Rabu 5 Mei.

Sebelum memasuki bulan Ramadhan, menurutnya, sudah diadakan rapat koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) bersama sejumlah stakeholder. Usep menyebutkan para pemasok, distributor ataupun produsen bahan pangan menyatakan siap menambah pasokan pangan ke Kota Bandung.

Menurutnya, sekitar 90 persen kebutuhan bahan pangan utama Kota Bandung dipasok dari luar daerah. Selain sebagai kota besar, Kota Bandung diuntungkan posisinya karena merupakan ibukota provinsi yang menjadi titik pertama utama pendistribusian bahan pangan.

"Kalau melihat ketersediaan di Kota Bandung sebagai kolektif distributif, jadi bahan pangan masuk dulu ke Kota Bandung. Setelah itu baru didistribusikan ke kota lain. Jadi insya Allah ketersediaan pangan masih aman," katanya.

Selain memastikan ketersediaan stok, Usep menyatakan Pemkot Bandung juga turut memeriksa keamanan dan kesehatan pangan yang masuk. Pemeriksaan dan pengujian dilaksanakan secara berkala untuk menghindari pangan yang tercemar agar tidak masuk ke Kota Bandung.

Menurutnya, stok pangan yang masuk ke Kota Bandung didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Kabupaten Bandung dan Garut.

"Kemudian telur itu dari Ciamis, Sukabumi, Tasik, Kabupaten Bandung, Jawa Tengah, dan Blitar. Kalau untuk daging ayam itu ada suplai dari Kabupaten Bandung, Cianjur, Ciamis, Tasik dan Jawa Tengah," kata Usep.

Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengawasan Kemetrologian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Meiwan Kartiwa mengungkapkan, dari hasil pemantauan rutin di delapan pasar tradisional kini sejumlah komoditas sudah mulai mengalami fluktuasi.

Sekalipun terpantau ada kenaikan namun menurut Meiwan masih pada batas wajar. Terlebih jika mengingat sebentar lagi akan mendekati Idul Fitri.

"Kalau permintaan tinggi, barang tidak ada maka terjadi kenaikan harga. Tapi kalau stok ada walaupun ada kenaikan sedikit masih wajar. Karena pedagang beralasan mumpung mau lebaran setahun sekali naikkan harga," kata Meiwan.

"Tapi sudah kita imbau agar kenaikan jangan terlalu signifikan karena tidak semua masyarakat bisa membeli dengan harga yang naik," tambahnya.