Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini akan mengalami kontraksi sekitar 0,6 persen sampai 0,9 persen (yoy).

"Kuartal I diperkirakan pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi pada sekitar 0,6 persen sampai 0,9 persen (yoy)," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021 di Jakarta, Selasa.

Di sisi lain Kepala Bappenas Suharso menyatakan upaya pemulihan dari dampak pandemi akan terakselerasi pada kuartal II sehingga seiring kasus COVID-19 yang mulai terkendali, maka ekonomi nasional diproyeksikan pulih dan tumbuh positif pada kuartal II 2021.

Ia menuturkan perkembangan ekonomi China dalam satu tahun terakhir dapat dijadikan contoh dalam upaya memperbaiki perekonomian karena China mampu pulih secara cepat pasca-pandemi.

Pemulihan ekonomi China sudah terjadi sejak kuartal II 2020 setelah pada kuartal I mengalami kontraksi sangat dalam dan kemudian berhasil rebound pada kuartal I 2021 dengan pertumbuhan mencapai 18,3 persen.

"Kunci pemulihan ekonomi yang tepat dan yang sangat cepat ini adalah karena keberhasilannya dalam mengendalikan penyebaran COVID-19," ujar Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Sementara itu ia menjelaskan perkembangan kasus COVID-19 Indonesia telah menunjukkan tren penurunan, namun di beberapa daerah masih terlihat adanya tren peningkatan seperti di Provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau.

Oleh sebab itu ia meminta masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga kluster baru COVID-19 dapat dihindari seiring program vaksinasi yang masih terus dilakukan dalam rangka mencapai herd immunity.

"Dengan demikian apabila kita dapat mengatasi dan mengendalikan mudah-mudahan kepercayaan publik terhadap kondisi kesehatan akan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi," kata Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.