Super Air Jet Jadi Maskapai Baru dalam 10 Tahun Terakhir, Pengamat: Patut Diapresiasi apalagi Saat Ini Masih Pandemi
Pengamat penerbangan Alvin Lie. (Foto: Twitter @alvinlie21)

Bagikan:

JAKARTA - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengapresiasi keberanian calon maskapai baru Super Air Jet yang berencana melakukan kegiatan operasional perdana dalam waktu dekat.

Menurut dia, langkah tersebut sekaligus menjadi pendobrak stigma miring yang kini sedang menggelayuti industri aviasi akibat tekanan bisnis yang disebabkan oleh pandemi COVID-19

Super Air Jet yang baru ini saya menilainya luar biasa. Ini adalah airlines baru pertama dalam kurun waktu sekitar 10 tahun terakhir di Indonesia dan (rencana peluncurannya) di tengah pandemi,” ujarnya kepada VOI, Selasa, 4 Mei.

Alvin menambahkan, kehadiran pemain baru yang mengambil segmen low cost carrier (LCC) itu tidak lepas dari kejelian manajemen Super Air Jet dalam melihat peluang di saat tekanan itu datang.

“Ini menunjukan kejelian pengusaha, untuk membeli atau mengadakan pesawat dengan harga yang sangat murah,” tuturnya.

Dia mengungkapkan bahwa saat ini terjadi kekosongan demand pada permintaan pesawat terbang akibat sejumlah besar maskapai melakukan penjadwalan ulang untuk armada yang digunakan.

“Karena pandemi banyak airlines yang mengembalikan pesawat. Mereka cukup banyak yang tidak bisa melanjutkan kontrak yang telah disepakati, atau bahkan ada juga yang tidak mampu membayar biaya sewa,” jelasnya.

Kondisi inilah yang menurut Alvin disadari oleh Super Air Jet untuk bisa melakukan pengadaan armada operasional.

“Perusahaan leasing pesawat juga perlu mencari penyewa atau pembeli baru. Ini yang dimanfaatkan Super Air Jet untuk mengadakan pesawat tentunya dengan harga yang sangat atraktif,” katanya.

Dalam pemberitaan VOI sebelumnya, disebutkan bahwa Mantan Manajer Umum Lion Air Group Ari Azhari dikabarkan tengah menginisiasi pembentukan maskapai Super Air Jet yang membidik pangsa pasar generasi milenial.

Adapun, segmentasi market tersebut dipilih lantaran kaum muda dikenal terobsesi dengan teknologi serta mempunyai kecenderungan untuk bepergian. Meski demikian, belum diketahui secara pasti seperti apa bentuk keterikatan Super Air Jet dengan Lion Air Group.

“Super Air Jet didirikan atas dasar optimisme bahwa peluang pasar khususnya penerbangan domestik di Indonesia masih ada dan terbuka lebar. Kami melihat bahwa ada permintaan yang sangat kuat dari masyarakat untuk perjalanan udara saat ini, terutama dari kaum milenial,” ujar Ari Azhari seperti yang dikutip pada Senin, 3 Mei.

Super Air Jet sendiri kini sedang dalam proses mendapatkan izin terbang dari otoritas terkait, utamanya Kementerian Perhubungan.