UU Ciptaker Jadi Modal Penting Bahlil Lahadalia Genjot Ekonomi: Investasi Adalah Pintu Masuknya
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia (Foto: Dok. BKPM)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan bakal menjalankan amanah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menciptakan lebih banyak investasi di dalam negeri. Pernyataan tersebut dia lontarkan usai dilantik menjadi Menteri Investasi oleh Kepala Negara di Istana Negara Jakarta Hari ini.

Menurut Bahlil, peluang Indonesia untuk memenangkan kompetisi bisnis global terbuka lebar. Pasalnya, pemerintah bersama DPR telah melakukan pembaharuan aturan, khususnya dalam bidang dunia usaha dan ketenagakerjaan.

“Reformasi terhadap regulasi yang kemarin dilakukan lewat UU Ciptaker (Cipta Kerja), saya pikir ini menjadi salah satu tugas yang akan kami lakukan secara baik,” ujarnya, Rabu, 28 April.

Bahlil menambahkan, pada masa pemerintahan kedua ini Presiden Jokowi melakukan pemetaan berbeda terhadap fokus pembangunan. Jika pada periode pertama dititikberatkan sektor fisik, maka untuk termin kedua ini diarahkan ke arah peningkatan aspek ekonomi dan kualitas manusia.

“Kita tahu bahwa lima tahun kemarin Bapak Presiden dengan Pak Jusuf Kalla telah membangun infrastruktur yang sangat luar biasa dari Aceh sampai Papua. Nah, untuk fase kedua adalah dengan memfokuskan pada peningkatan SDM (sumber daya manusia) dan peningkatan ekonomi,” jelasnya.

Guna mencapai target tersebut, kata Bahlil, diperlukan langkah-langkah strategis untuk menggenjot roda perekonomian agar bisa lebih kencang.

“Maka investasi adalah pintu masuknya,” tegas dia.

Sebagai informasi, Bahlil Lahadalia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 2019 lalu. Ditanggannya, BKPM sukses mencatatkan prestasi yang cukup mentereng.

Dalam paparan awal pekan ini, Bahlil memamerkan kinerja lembaga yang dia pimpin dengan realisasi investasi sebesar Rp219,7 triliun pada kuartal I 2021. Nilai tersebut tumbuh 2,3 persen quarter to quarter dan 4,3 persen secara tahunan atau year on year.

Torehan investasi tiga bulan pertama tahun ini disokong oleh realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang naik signifikan menjadi Rp111,7 triliun dari Rp98 triliun di tahun lalu.

Adapun, pencapaian realisasi investasi sepanjang 2020 (Januari-Desember) adalah sebesar Rp826,3 triliun atau 101,1 persen dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni Rp817,2 triliun.

Sepanjang tahun lalu, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp413,5 triliun atau setara 51 persen dari keseluruhan. Sementera PMA sebesar Rp412,8 triliun atau 49 persen.

Perolehan pada 2020 tersebut diklaim mampu menyerap hingga 1,15 juta lebih tenaga kerja dengan total proyek yang hadir mencapai 153.349 proyek investasi.