YOGYAKARTA - Kementerian Investasi (Kemenves)/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi selama tahun 2022 menggapai Rp 1. 207, 2 triliun ataupun naik 34 persen dibandingkan tahun kemudian sebesar Rp 901, 02 triliun. Ada 5 negeri investor terbanyak yang menanamkan modalnya di Indonesia, yaitu Singapore, Republik Rakyat Tiongkok( RRT), Hong Kong, Jepang, serta Malaysia.
Negara Investor Terbesar RI
Mula- mula, Singapore. Menteri Investasi dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut, total realisasi yang masuk ke tanah air menggapai 13, 3 miliyar dollar AS ataupun setara Rp 198, 08 triliun di 2022. Di sisi lain, Indonesia butuh belajar dari Singapore sebab jadi negeri idaman untuk investor sebab mempunyai regulasi yang baik.
“ Tetapi jujur dalam konteks itu Singapore telah duluan serta kita wajib termotivasi dapat belajar sama mereka. Singapore ini telah jadi hub serta regulasinya sangat bagus. Singapore jadi negeri pertama di kawasan ASEAN dengan aliran arus modal asing terbanyak. Paling utama buat zona keuangan, Singapore jauh lebih unggul dari Indonesia. Di Singapore ini spesial zona keuangan cepat sekali,” jelas Bahlil dalam Konferensi Pers, di Kementerian Investasi/ BKPM,( 24/ 1).
Paling tidak, Indonesia mau menjajaki jejak Singapore. Salah satu upaya yang dicoba dengan membuat payung hukum Undang- Undang( UU) No 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan serta Penguatan Sektor Keuangan( P2SK).
“ Jadi kita bakal buat ketentuan fleksibel buat menarik atensi investor besar dapat masuk ke IKN( Ibu Kota Negara Nusantara),” kata Bahlil.
Kedua, RRT. Realisasi investasi selama 2022 meraih Rp 8, 2 miliyar dollar AS. Pada kuartal IV- 2022, investasi RRT ke Indonesia hadapi kenaikan jadi sebesar 3 miliyar dollar AS, perihal ini buatnya pernah menggeser peran Singapore selaku negeri investor terbanyak.
“ Tiongkok( RRT) kali ini di kuartal keempat terbanyak. Tetapi jika kumulatif( Januari- Desember 2022) senantiasa Singapore,” kata Bahlil.
Ketiga, Hong Kong, dengan realisasi investasi selama 2022 sebesar 5, 5 miliyar dollar AS. Keempat, Jepang dengan realisasi investasi ke Indonesia senilai 3, 6 miliyar dollar AS di tahun kemudian.
Kelima, negeri investor terbanyak di Indonesia berikutnya selama 2022 ialah Malaysia. Ada pula nilai investasinya menggapai 4, 2 miliyar dollar AS ataupun setara Rp 62, 82 triliun. Bahlil mengatakan, walaupun masuk dalam 5 negeri terbanyak, bukan berarti duit Malaysia lebih banyak dari Indonesia. Karena saat ini Malaysia jadi negeri hub, semacam Singapore ataupun Korea Selatan.
“ Jangan terkecoh, dia( Malaysia) jadi hub buat investasi dari Korea Selatan. Sebagian besar investasi yang masuk dari Malaysia berasal dari Korea Selatan. Pada tahun 2022, Lotte menuntaskan investasi yang mangkrak di Banten. Jadi, ini hasil dari investasi Lotte. Lotte ini( investasinya) 4, 2 miliyar dollar AS. Nanti bakal terdapat pabrik petrochemical terbanyak di ASEAN yang dahulu investasinya mangkrak 5- 6 tahun,” ungkap Bahlil.
Dia menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak memberian karpet merah untuk investor negeri tertentu. Pemerintah Indonesia bakal memperlakukan sama investor dari negeri manapun.
“ Jadi, jangan bicara ini kami buat karpet merah untuk negeri tertentu. Negeri dari langit juga jika cocok dengan ketentuan Indonesia, kita perlakukan dengan sama,” ucap Bahlil.
Tidak hanya itu, Kemenves/ BKPM menyebut, Penanaman Modal Dalam Negeri( PMDN) selama tahun 2022 sebesar Rp 552, 8 triliun ataupun 45, 8 persen, sedangkan Penanaman Modal Asing( PMA) yakni Rp 654, 4 triliun ataupun 54, 2 persen.
“ Di tengah kegelapan ekonomi global, PMA yang masuk ke Indonesia masih berkembang 44, 2 persen. Inilah suatu keyakinan yang wajib diakui kalau perumbuhan PMA merupakan akibat dari kebijakan pemerintah serta sekalian mau melahirkan keyakinan untuk para investor yang masuk ke Indonesia,” kata Bahlil.
Setelah itu, investasi di luar Pulau Jawa ialah Rp 636, 3 triliun ataupun 52, 7 persen, sedangakan sementara di Pulau Jawa yakni Rp 570, 9 triliun ataupun 47, 3 persen.
Bagi Bahlil, kinerja investasi selama tahun 2022 yang positif, ialah dampak domino dari Undang- Undang No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja( UU Ciptaker). Berkat UU Ciptaker, investor asing ataupun investor dalam negara bisa diberikan kemudahan, sehingga berimplikasi pada kenaikan penyerapan tenaga kerja serta perkembangan ekonomi. Pada 2022, jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 1. 305. 001 orang. Angka tersebut berkembang 8, 03 persen bila dibandingkan penyerapan tenaga kerja selama 2021 sebanyak 1. 207. 893 tenaga kerja.
“ Jadi jika ada yang berkata apa untungnya UU Ciptaker, sorry bos, jika enggak ada undang- undang, gimana dapat kita memiliki sasaran perkembangan dapat tercapai. Gimana bisa realisasi investasi begini. Gimana dapat mengadakan lapangan pekerjaan,” kata Bahlil.
Jadi setelah mengetahui negara investor terbesar RI, simak berita menarik lainnya di VOI, saatnya merevolusi pemberitaan!