JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang digelar hari ini, Rabu 28 April, menyetujui pembagian dividen sebanyak-banyaknya Rp298,43 miliar. Angka tersebut setara dengan Rp110 per saham.
Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya menjelaskan konsistensi Saratoga untuk membagikan dividen kepada pemegang saham merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk terus memberikan nilai tambah yang optimal. Hal ini menggambarkan bahwa strategi investasi Saratoga berada di jalur yang tepat.
"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemegang saham yang telah memungkinkan perseroan untuk mengeksekusi setiap rencana investasi. Kami yakin bahwa keputusan pembagian dividen akan menjadikan Saratoga semakin menarik sebagai partner investasi di pasar modal Indonesia," jelas Michael usai RUPST dan RUPSLB yang digelar secara online.
Michael mengungkapkan, pandemi COVID-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 telah menimbulkan banyak ketidakpastian dan menurunnya aktivitas ekonomi secara global dan nasional. Namun, dalam situasi yang sangat dinamis dan menantang tersebut, Saratoga berhasil menjaga momentum pertumbuhan portofolio investasi secara positif.
"Hal tersebut tercermin dari nilai aset bersih (net asset value/NAV) perseroan yang tumbuh hingga 39 persen menjadi Rp31,70 triliun," tuturnya.
Selama pandemi, ia mengatakan, Saratoga fokus mempertahankan ketahanan operasional, baik pada perusahaan induk maupun seluruh perusahaan portofolio investasi. Dengan tetap mengutamakan prinsip prudent (kehati–hatian) dalam mengelola semua risiko dan konsisten menerapkan strategi diversifikasi, pihaknya bersyukur target ketahanan operasional dapat dicapai dengan baik.
Pada tahun 2020 nilai investasi Saratoga di PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) naik 120 persen menjadi Rp10,18 triliun dan nilai investasi di PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) tumbuh 56 persen menjadi Rp12,64 triliun.
BACA JUGA:
Saratoga juga berhasil membukukan pendapatan dividen di tahun 2020 sebesar Rp750 milliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar Rp215 miliar, PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) Rp214 miliar, PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) sebesar Rp210 miliar, dan PT Provident Agro Tbk (PALM) sebesar Rp105 miliar.
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan mengatakan untuk mendukung pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19, Saratoga akan terus mengoptimalkan investasi di lini bisnis yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Perseroan juga akan mendorong portofolio investasi untuk menjalankan ekspansi bisnis agar mampu menjangkau lebih banyak pasar dan menjadi solusi masyarakat.
Devin menunjukkan ekspansi PT Famon Awal Bros Sedaya (Primaya Hospital) yang terus memberikan layanan medis terbaik di berbagai daerah di Indonesia. Semester I ini Primaya Hospital akan meluncurkan 4 rumah sakit baru untuk melengkapi 9 rumah sakit yang telah beroperasi hingga akhir tahun 2020.
Untuk mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) juga terus memperkuat infrastruktur telekomunikasinya. Diantaranya adalah mengakuisisi 3.000 menara dari PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST)
Untuk mendukung ekspansi portofolio investasinya, Devin melanjutkan, Saratoga juga konsisten melakukan aksi korporasi dan melakukan peningkatan investasi. Seperti di Mulia Bosco Logistik kepemilikan saham perseroan bertambah dari 7,5 persen menjadi 23,7 persen. Saratoga juga telah menambah kepemilikan saham perseroan di MPMX sebanyak 4,34 persen di bulan ini.