JAKARTA - Pengembang properti, PT Alam Sutera Realty Tbk mengalami penurunan kinerja yang signifikan pada 2020. Pandemi COVID-19, membuat Alam Sutera tertekan seperti yang dialami para pengembang properti lainnya di Tanah Air.
Dikutip dari laporan keuangan Alam Sutera yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia, Senin 19 April, perusahaan yang dimiliki oleh konglomerat The Ning King ini membukukan total pendapatan senilai Rp1,41 triliun. Pencapaian itu lebih anjlok 59,33 persen dibandingkan realisasi pada tahun sebelumnya Rp3,47 triliun.
Penurunan pendapatan dan sejumlah beban pun membuat emiten berkode saham ASRI ini menderita kerugian hingga Rp1,02 triliun. Ini, berbalik dari posisi laba Rp1,01 triliun di 2019.
Dilihat dari kontributor pendapatan, seluruhnya mengalami koreksi. Pendapatan dari penjualan real estat turun 63,39 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp1,04 triliun.
BACA JUGA:
Selanjutnya pendapatan jasa hospitality dan sarana turun 14,56 persen yoy menjadi Rp299,62 miliar dan pendapatan pariwisata anjlok paling dalam 81,92 persen yoy menjadi Rp29,10 miliar.
Alam Sutera Realty mencatatkan total aset senilai Rp21,22 triliun pada akhir 2020. Aset itu terdiri dari ekuitas senilai Rp9,38 triliun dan liabilitas Rp11,84 triliun.