Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan properti milik konglomerat The Ning King, PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) mencatatkan pertumbuhan laba hingga 645,47 persen seiring meningkatnya pendapatan sepanjang 2022.

Dalam laporan keuangan ASRI, dikutip Selasa 11 April, perseroan mencatatkan penjualan, pendapatan jasa dan usaha lainnya sebesar Rp4,49 triliun sepanjang 2022. Kinerja top line ASRI meningkat 57,81 persen dari Rp2,84 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year-on-year (YoY).

Secara rinci, pendapatan segmen real estat mencapai Rp3,84 triliun atau meningkat 58,09 persen, segmen jasa hospitality dan prasarana sebesar Rp506,81 miliar atau naik 25,82 persen, serta segmen pariwisata mencapai Rp10,43 miliar atau naik 595,99 persen.

Beban pokok penjualan, pendapatan jasa, dan usaha lainnya dari ASRI mencapai Rp1,86 triliun hingga akhir Desember 2022. Beban tersebut meningkat 39,18 persen dari Rp1,33 triliun secara YoY.

ASRI mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,08 triliun pada 2022. Laba tersebut naik 645,47 persen dari Rp145,69 miliar pada 2021.

Adapun hingga akhir Desember 2022, ASRI mencatatkan jumlah aset senilai Rp22,29 triliun. Aset tersebut turun dari Rp21,93 triliun dibandingkan akhir Desember 2021.

Jumlah liabilitas ASRI mencapai Rp11,65 triliun per 31 Desember 2022. Liabilitas tersebut turun dari Rp12,39 triliun per 31 Desember 2021. Sementara itu, jumlah ekuitas ASRI sebesar Rp10,64 triliun sampai akhir 2022, naik dari Rp9,53 triliun dibandingkan akhir 2021.

Kemudian untuk kas dan setara kas akhir tahun terjadi peningkatan 45,11 persen dari Rp991,03 miliar menjadi Rp1,43 triliun.

Sebagai informasi, ASRI membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp3,2 triliun. Angka tersebut naik 9 persen dibandingkan Rp2,96 triliun pada 2021.

Secara rinci, penjualan dari kavling dan ruko komersial memiliki kontribusi paling besar, yakni Rp1,71 triliun atau 53,24 persen dari total marketing sales. Adapun penjualan segmen ini meningkat 297 persen dari Rp432 miliar pada 2021.

Segmen komersial meningkat secara signifikan terutama karena perseroan berhasil membukukan penjualan kavling komersial sebesar Rp1,6 triliun.

Berikutnya, penjualan dari rumah tinggal dan kavling tanah mencapai Rp1,23 triliun atau setara 38,29 persen. Penjualan dari segmen perumahan justru terkoreksi 39,28 persen dari capaian Rp2,03 triliun pada 2021.