Bagikan:

JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi sinergi dan koordinasi yang solid dari Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPIP/TPID) dalam mengendalikan volatile food (VF).

Menurut dia, upaya pemerintah pusat, daerah serta Tim Pengendali inflasi telah sukses memitigasi transmisi dari kenaikan harga komoditas global maupun risiko domestik.

“Kami mendorong agar terus dilakukan langkah penting untuk menjaga pencapaian inflasi tetap terkendali,” ujarnya melalui saluran virtual dari Purwakarta saat Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa 2023, Rabu, 5 April.

Menurut Airlangga, untuk memitigasi potensi peningkatan harga pangan dan tarif angkutan pada bulan Ramadan dan Idulfitri 2023, beberapa program tengah dilakukan.

“Pemerintah menginisiasi pemantauan harga kebutuhan bahan pokok, mengoptimalkan pelaksanaan operasi pasar/bazar pasar murah untuk komoditas pangan strategis, memastikan kelancaran distribusi, serta melakukan sinergi pengawasan baik untuk pangan maupun energi,” tutur dia.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan pihaknya bersama pemerintah juga melaksanakan pemberian bantuan atau subsidi angkut kepada pelaku usaha guna memperlancar proses distribusi barang.

“Kita sudah menganggarkan ongkos angkut bersama pemerintah supaya suplai barang menjadi lancar dan inflasi dapat dikendalikan,” jelas dia.

Senada, Wakil Gubernur Jawa Barat Ruzhanul Ulum mengajak seluruh komponen TPID untuk bekerjasama mengendalikan inflasi pangan.

“Para Bupati/Walikota juga diharapkan dapat mengimplementasikan langkah tersebut untuk meningkatkan hasil pertanian di Jawa Barat antara lain melalui pemanfaatan teknologi pertanian sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan strategis di daerahnya masing-masing,” katanya.

Adapun, sinergi GNPIP akan terus dilakukan untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi di daerah baik dari sisi pasokan maupun produksi mendukung ketahanan pangan nasional, mendorong terjaganya daya beli, serta pemulihan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Untuk diketahui, laju inflasi di dalam negeri terus terjaga dengan catatan terakhir 4,97 persen year on year (yoy) di Maret 2023. Level tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen.

Pemerintah bersama BI menetapkan target pencapaian inflasi 3 persen plus minus 1 persen dapat diraih mulai semester II 2023.