Bukan Daging Sapi, Inflasi Terbesar Saat Lebaran Diyakini dari Harga Ini
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa sejumlah harga barang kebutuhan pokok diyakini akan naik seiring dengan peningkatan permintaan di periode Ramadan hingga menjelang Idulfitri.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan pola ini terekam dari data yang dihimpun dalam empat tahun terakhir. Disebutkan bahwa beberapa komoditas yang menjadi langganan penyumbang inflasi tinggi antara lain daging sapi, telur, bawang merah, dan ikan segar.

“Perlu waspada terhadap kenaikan harga beberapa komoditas yang mungkin terdampak tingginya permintaan menjelang hari raya Idulfitri,” ujar dia saat memberikan penjelasan kepada wartawan, dikutip Selasa, 4 April.

Pudji menjelaskan, terdapat kebutuhan masyarakat yang sebenarnya tidak masuk dalam kategori pokok namun diyakini bakal memberi andil tertinggi dalam inflasi.

“Seperti tarif angkutan udara,” tuturnya.

Menurut dia, secara historis harga tiket pesawat memiliki andil paling kuat saat inflasi lebaran yang sudah terjadi sejak tiga tahun lalu atau tepatnya Mei 2020.

Meski demikian, Pudji mengungkapkan jika inflasi pada Ramadan 2023 secara umum terkendali. Hal itu tercermin dari inflasi IHK yang turun menjadi 4,97 persen year on year (yoy) di Maret lalu dari sebelumnya 5,47 persen di Februari.

Adapun, Inflasi secara bulan ke bulan (month to month/mtm) hanya naik tipis dari dari 0,16 persen saat Februari menjadi 0,18 persen di Maret.

Malahan, demand masyarakat tercatat melambat pada Ramadan kali ini. Pasalnya, inflasi inti yang menggambarkan permintaan dan penawaran secara langsung, diketahui melambat menjadi sebelumnya 3,09 persen di Februari menjadi 2,94 persen Maret.

“Inflasi di bulan Ramadan tahun ini relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Pudji.