Bagikan:

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus menjaga inflasi dalam batasan yang moderat melalui sejumlah upaya strategis. Terbaru, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan akan fokus pada langkah ketahanan dan produksi pangan dengan cara agri farming dan digitalisasi pertanian.

“Kita dorong melalui digitalisasi sehingga pasokan barang dipasaran bisa terjaga jelang Idulfitri,” ujarnya melalui saluran digital pada Rabu, 5 April.

Menurut Perry, bank sentral bersama pemerintah juga menginisiasi pemberian bantuan atau subsidi angkut kepada pelaku usaha guna memperlancar proses distribusi barang.

“Sudah kita menganggarkan ongkos angkut bersama pemerintah supaya suplai barang menjadi lancar dan inflasi dapat dikendalikan,” tuturnya.

Perry menambahkan, program yang dianggap berhasil selama ini adalah Gerakan Tanam Cabai yang berdampak pada terjaganya angka inflasi komoditas tersebut. Selain itu, sederet upaya lain adalah replika model bisnis, dan penguatan koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait.

“Ini semua kita lakukan untuk mengendalikan inflasi pangan agar dapat membantu mensejahterakan rakyat,” tegas Perry.

Sebagai informasi, pergerakan inflasi di dalam negeri terus terjaga dengan catatan terakhir 4,97 persen year on year (yoy) di Maret 2023. Level tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen.

Sementara untuk inflasi inti yang menjadi acuan BI tercatat sebesar 2,94 persen atau melandai dari bulan sebelumnya yang bertengger di angka 3,09 persen.