JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) menemukan kendala dalam pembangunan dua proyek Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yakni, Ruas Rengat Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru sepanjang 30,57 kilometer (km) dan Junction Palembang sepanjang 8,25 km.
Pada proyek Rengat Pekanbaru Seksi Lingkar Pekanbaru (Junction Pekanbaru–Bypass Pekanbaru), tantangan utamanya adalah melewati berbagai lahan gambut yang memerlukan beberapa metode penanganan tanah.
Ini di antaranya seperti teknologi Preloading, Prefabricated Vertical Drain (PVD) ataupun replacement untuk memperbaiki tanah dasar.
Sementara itu, pada proyek Junction Palembang, tantangan yang dihadapi adalah melewati area yang memiliki crossing pipa minyak dan pipa gas yang aktif.
Hal ini membutuhkan penerapan teknologi konstruksi, seperti jembatan Steel Box Girder pada jembatan dan struktur penghubung yang akan memberikan kekuatan kestabilan untuk menghindari potensi gangguan pada infrastruktur kritikal tersebut.
"Untuk itu, Hutama Karya berkomitmen menerapkan berbagai solusi teknis dan memastikan keselamatan serta kelancaran arus lalu lintas selama konstruksi," ujar Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim seperti dikutip dari laman resmi Hutama Karya, Rabu, 4 Desember.
BACA JUGA:
Adapun hingga November 2024, progres konstruksi Lingkar Pekanbaru mencapai 35,34 persen.
Sedangkan, progres pembangunan Junction Palembang mencapai 93,32 persen atau hampir selesai dengan mengejar pengerjaan minor.