JAKARTA - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) tengah menggarap proyek pembangunan Simpang Susun (Junction) Palembang.
Memiliki total panjang 8,3 kilometer (km), junction ini nantinya akan mengintegrasikan Jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Palembang-Indralaya- Prabumulih.
Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra Jaya mengatakan, pembangunan Junction Palembang sampai dengan pertengahan 2024 cukup progresif.
"HKI membangun delapan ramp di Junction Palembang, yang mana lima ramp ditargetkan rampung di akhir 2024. Sedangkan, tiga ramp lainnya akan diselesaikan pada 2025," ujar Aditya dalam siaran pers yang dikutip Sabtu, 3 Agustus.
Pembangunan Junction Palembang ini dinilai akan memudahkan akses masyarakat dari arah Lampung menuju Prabumulih dan sebaliknya serta Prabumulih menuju Betung dan sebaliknya tanpa harus keluar atau exit melalui gerbang tol (GT).
"Sebelumnya, masyarakat yang melewati Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan akan menuju ruas Palembang-Indralaya-Prabumulih dan sebaliknya harus melalui exit tol dan jalan nasional," katanya.
Jika sudah beroperasi, Junction Palembang akan menghubungkan langsung kedua tol tersebut sehingga dapat memangkas waktu perjalanan.
Dari sisi teknis, Junction Palembang terdiri atas delapan ramp, direncanakan memiliki lebar lajur sepanjang empat meter (m) dengan konstruksi elevated structure dan memiliki kecepatan rencana 40-60 km/jam.
Agar pembangunan Junction Palembang tidak mengganggu operasional tol aktif di sekitarnya, maka HKI melaksanakan erection PCI girder dengan menggunakan launcher.
Penyesuaian proses erection girder dilakukan dengan melakukan rekayasa dan manajemen traffic lalu lintas (lalin) yang aman melalui koordinasi penuh dengan operator tol dan stakeholder terkait yang berkaitan dengan manajemen lalin.
"Dengan upaya maksimal di lapangan, proyek Junction Palembang nantinya diharapkan dapat mempermudah konektivitas sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Selatan," imbuhnya.