Rieke Diah Pitaloka Minta Ada Kantor Perwakilan Kemenperin dan Kemendag di Bekasi: Ini Kawasan Industri Terbesar ASEAN
Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka. (Foto: Tangkap layar Kementerian Perdagangan)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR-RI Rieke Diah Pitaloka meminta pemerintah untuk dapat mendirikan kantor perwakilan Kementerian Perdagangan (Kemendag) serta Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di wilayah Kabupaten Bekasi.

Pasalnya, daerah tersebut merupakan tempat berdirinya kawasan industri terbesar di Asia Tenggara dan cukup strategis dari sisi ekonomi. Dalam catatan dia, terdapat sekitar 4.000 perusahaan dari seluruh dunia yang memiliki fasilitas produksi di salah satu daerah Jawa Barat itu.

“Kami berharap pemerintah bisa berinisiatif mendirikan kantor perwakilan Kemendag dan juga Kemenperin di sini. Selain untuk memperdekat jarak agar tidak jauh-jauh ke Jakarta, kantor perwakilan ini juga dapat mempermudah koordinasi dari para pelaku usaha,” ujarnya dalam Sosialisasi Perundingan Perdagangan yang disiarkan secara virtual, Senin, 12 April.

Rieke menambahkan, kemampuan industri manufaktur di dalam negeri dinilainya cukup handal. Sebab, Indonesia memiliki segala potensi yang bisa dimaksimalkan untuk bisa bersaing dengan sejumlah negara di kawasan, khususnya ASEAN.

“Kita punya bahan baku yang melimpah, sumber daya manusia yang banyak, hingga pasar kita sendiri begitu besar. Oleh karenanya, mumpung ada Pak Wamen (wakil menteri) semoga cita-cita ini bisa terwujud,” tutur dia dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga.

Sebagai informasi, Rieke Diah Pitaloka merupakan legislator PDI Perjuangan daerah pemilihan Jawa Barat VII yang mencakup wilayah Kabupaten Bekasi. Untuk itu, dia merasa berkepentingan untuk membawa isu ini kepada pemerintah sebagai bagian dari penyampaian aspirasi konstituen.

Mengutip data yang dilansir oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kabupaten Bekasi setidaknya memiliki 10 kawasan industri terpadu dengan total area lebih dari 9.500 hektar.

“Kita saat ini sudah memimpin industri di kawasan, dan harus tetap dipertahankan agar bisa membawa manfaat bukan hanya kepada pengusaha, tetapi ke seluruh rakyat Indonesia,” tutup Rieke.