Lewat Apollo, Konsorsium AS dan China Makin Dekat Akuisisi Aramco 10 Miliar Dolar AS
Karyawan Aramco terlihat sedang melintas di salah satu fasilitas produksi milik perusahaan (Foto: Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA – Perusahaan manajemen investasi global Apollo disebutkan bakal memimpin kesepakatan jual-beli saham perusahaan minyak asal Arab Saudi, Aramco, dengan nilai transaksi mencapai 10 miliar dolar AS atau setara Rp145,6 triliun (kurs Rp14.569).

“Konsorsium asal Amerika Serikat (AS) dan China semakin dekat,” ujar sumber internal yang tidak ingin disebut namanya seperti yang dilansir oleh energyvoice.com, Selasa, 6 April.

Ketetapan memberi peluang kepada AS dan China untuk mengakuisisi Aramco merupakan tindak lanjut dari keputusan mempersempit ruang gerak bagi Manajemen Aset Brookfield Kanada dan BlackRock.

Meski demikian, posisi Apollo masih bisa disalip oleh konsorsium lain mengingat keputusan final pelepasan saham belum dilakukan.

“Konsorsium Apollo saat ini dipandang sebagai pesaing utama, penawar lain masih bisa muncul sebagai pemenang,” kata informan tersebut.

Sebagai informasi, Aramco merupakan perusahaan minyak terbesar di dunia yang berbasis di Dhahran, Arab Saudi. Pelepasan perdana saham perusahaan skala kakap ini disebut-sebut sebagai momentum revolusi bisnis di negara Islam itu.

Pasalnya, gagasan berbagi kepemilikan usaha yang dicetuskan oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi tonggak sejarah modernisasi sistem korporasi di Arab Saudi untuk masa yang akan datang.

“Aramco  dapat memilih pemenang dalam beberapa minggu mendatang, meskipun dapat memutuskan untuk tidak menjual sahamnya,” sebutnya.

Adapun, Apollo, Aramco, BlackRock dan Brookfield menolak berkomentar ketika dikonfirmasi mengenai hal ini.

Jika kesepakatan benar-benar dicapai, maka pelepasan saham Aramco akan menjadi salah satu kesepakatan infrastruktur terbesar tahun ini dan menjadi salah satu yang terbesar bagi Apollo.

Pihak Kerajaan di Arab Saudi sendiri menjelaskan bahwa strategi ini menjadi langkah lebih terbuka kepada investor asing dan menggunakan uangnya untuk mendiversifikasi ekonomi.

Pelepasan aset juga membantu raksasa energi itu mempertahankan pembayaran kepada pemegang saham serta investasi di ladang minyak dan proyek penyulingan.

Baru-baru ini, Aramco menyebar dividen sebesar 75 miliar dolar AS kepada para pemegang saham. Torehan itu merupakan yang tertinggi dari semua perusahaan yang terdaftar di lantai bursa.

Disisi lain, pada tahun lalu perusahaan energi negara Abu Dhabi menjual saham senilai 10,1 miliar dolar AS kepada enam investor termasuk GIP dan Brookfield. JPMorgan Chase & Co. dan Moelis & Co., bank investasi Wall Street yang juga terlibat dalam kesepakatan Abu Dhabi, termasuk di antara penasihat Aramco.