JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) menjadi benchmark bagi sektor perkeretaapian di ASEAN terkait capaian dan produk yang menjadikan KAI sebagai operator kereta terlengkap di kawasan negara-negara Asia Tenggara.
“Dengan telah beroperasionalnya Whoosh, kereta cepat pertama di ASEAN, serta kereta-kereta hasil inovasi lainnya seperti Suite Class Compartment, panoramic, new generation dan dinning on train, diharapkan, KAI bisa menjadi benchmark bagi operator-operator kereta api di kawasan ASEAN,” ujar Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa di Jakarta, Jumat 30 Agustus.
KAI sendiri siap menyukseskan penyelenggaraan ASEAN Railway CEOs’ Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 yang akan diselenggarakan di Bandung, Indonesia pada 2-5 September 2024.
Ajang tersebut akan menjadi platform untuk berbagi praktik terbaik dalam hal operasi dan pemeliharaan, transformasi digital dan komersial perkeretaapian, serta delegasi juga akan berkesempatan menjajal Kereta Cepat pertama di ASEAN Whoosh, Light Rail Transit (LRT), dan KA Panoramic.
ARCEOs’ Conference, kata Hadis, bertujuan untuk menyamakan persepsi mengenai kereta sebagai simbol perhubungan yang menggabungkan delapan negara untuk berkembang bersama.
Dalam kesempatan terpisah, pengamat transportasi Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mengatakan bahwa PT KAI bisa menjadi benchmark perkeretapian di ASEAN dikarenakan KAI berhasil mengelola dan mengoperasikan beragam moda kereta api secara lengkap mulai dari kereta cepat hingga kereta KRL Commuter.
"Sebagai negara kepulauan dan memiliki rakyat yang banyak, Indonesia memiliki moda perkeretaapian yang lebih lengkap. Kita memiliki kereta untuk melayani transportasi perkotaan, kereta jarak jauh antar kota, sampai dengan kereta cepat," kata Djoko.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sendiri melakukan inisiasi koordinasi dengan PT. Kereta Api Indonesia (KAI) dalam pelaksanaan uji coba Proof-of-Concept (PoC) trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca juga:
Sebagai informasi, Konferensi ASEAN Railway CEOs’ Conference (ARCEOs’ Conference) ke-44 akan diikuti oleh delapan operator kereta se-Asia Tenggara yakni Keretaapi Tanah Melayu (Malaysia), Vietnam Railways (Vietnam), Ministry of Public Works and Transport (Kamboja), Lao National Railways (Laos), Philippine National Railways (Filipina), Myanma Railways (Myanmar), State Railway of Thailand (Thailand), dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (Indonesia).
KAI telah mempersiapkan acara ini dengan matang, termasuk melaksanakan courtesy visit ke semua negara peserta sebagai bagian dari persiapan. Selain itu, Ia menjelaskan bahwa ARCEOs’ Conference merupakan hal penting karena akan melibatkan para ahli dan praktisi yang datang dari berbagai negara.
Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia dapat menampilkan pencapaian dan potensi dalam pengembangan perkeretaapian serta meningkatkan kolaborasi Internasional antar negara.