KAI dan INKA Jalin Kerja Sama, Indonesia Mulai Tekan Impor Kereta Bekas
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat menghadiri MoU antara INKA dan KAI Commuter. (Foto: VOI/Mery Handayani)

Bagikan:

JAKARTA - PT INKA (Persero) dan KAI Commuter menjalin kerja sana tekait pengadaan kereta api. Nantinya kereta rel listrik (KRL) akan menggunakan produk dalam negeri. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membangun kemandirian.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan kerja sama ini merupakan terobosan baru di dunia perkeretaapian. Sekaligus dalam rangka pengembangan ekosistem perkeretaapian yang modern.

"Jadi mereka ini akan melakukan pengadaan 16 unit kereta trainset. Dimana ini merupakan satu terobosan, kita harapkan memang di Indonesia akan tercipta ekosistem perkeretaapian yang sehat," katanya usai penandatanganan MoU KAI dan INKA, Senin, 9 Mei.

Langkah kedua BUMN tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menekan impor rangkaian trainset atau set kereta bekas dari negara lain. Diakui Kartika, bahwa impor rangkaian set kereta memang masih dominan saat ini.

"Harapannya produksinya pun bisa bertahap di Indonesia. Karena saat ini masih banyak kereta trainset yang diimpor," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengatakan bahwa, KAI Commuter berencana akan melakukan pengadaan sarana baru sebanyak 16 rangkaian KRL dengan susunan 12 kereta tiap rangkaiaannya. Tentunya dengan spesifikasi teknis yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan perkeretaapian.

Lebih lanjut, Budi berharap segala persiapan hingga pengiriman pertamanya akan sesuai jadwal yang diperkirakan yakni pada tahun 2024. "INKA juga akan berkomitmen merealisasikan MoU ini sesuai target dari KAI Commuter tersebut," ujarnya.

Rencananya, kata Budi, selain produksi, INKA juga akan menyediakan layanan purna jual seperti penyediaan suku cadang komponennya. Hal ini sebagai bentuk komitmen dalam penyediaan produk dalam negeri yang andal karya anak bangsa.

Butuh sarana yang andal

Direktur Utama KAI Commuter, Roppiq Lutzfi Azhar mengatakan KAI Commuter sebagai operator KRL Jabodetabek dan KRL Yogyakarta-Solo dalam mengoperasikan pelayanan KRL membutuhkan sarana yang andal sebagai modal utama KAI Commuter dalam melayani pelanggan.

Dengan target 1,2 juta pengguna tiap harinya, kata Roppiq tentunya KAI Commuter memerlukan Sarana KRL yang andal dalam menjalankan operasionalnya untuk memenuhi target tersebut.

"MoU antara KAI Commuter dan PT INKA ini diharapkan bisa mendukung terciptanya operation excellence KAI Commuter yang menjadikan transportasi KRL ramah lingkungan dan efisien" ujar Roppiq.

Melalui MoU ini juga, kata Roppiq, diharapkan pelayanan yang bisa diberikan kepada pengguna KRL akan semakin baik dan jumlah pengguna transportasi umum akan semakin meningkat.