Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan bahwa Indonesia telah memiliki bekal untuk menjadi negara maju. Bahkan, Menteri Perdagangan China Wang Wentao juga mengakui hal tersebut.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan bahwa Menteri Perdagangan China Wang Wentao menyebut Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia melimpah dan juga Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak. Keduanya merupakan potensi yang bisa didorong pemerintah Indonesia.

“Saya di APEC ketemu sama menteri perdagangan China. Dia bilang, Excellency Hasan, kami punya data lengkap. Indonesia punya semua persyaratan untuk menjadi negara maju. Sumber daya alamnya, sumber daya manusianya. Pendek kata, seluruh persyaratan kita punya,” katanya saat sambutan dalam Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus.

Zulhas pun sepakat dengan Menteri Perdagangan Wang Wentao, Indonesia memang layak menjadi negara maju 2045. Saat ini, neraca perdagangan Indonesia sudah surplus berturut-turut selama 51 bulan.

“Dan terbukti kita 51 bulan perdagangan kita surplus terus. Dengan segala kekurangannya kita masih surplus 5 persen,” tuturnya.

Namun, Zulhas mengatakan untuk mencapai negara maju, Indonesia masih terkendala dengan adanya hambatan di bidang ekonomi yaitu peredaran barang-barang impor ilegal yang marak di Indonesia.

“Nah salah satunya hambatannya itu adalah saudara-saudara kita kenal dengan undergrowth economy. Pak Menteri UKM mengatakan hampir 30 hingga 40 persen,” katanya.

“Pasar kita itu di pangsa-pasarnya apa yang disebut dengan undergrowth economy itu. Artinya disitu kata-katakan kami ilegal. Kalau ilhaal negara gak punya, gak dapat pajak. Negara gak dapat pajak pak,” sambungnya.

Zulhas juga mengatakan Jepang dan Korea Selatan bisa menjadi negara maju karena kedua negara tersebut berhasil menutup akses masuk barang-barang impor ilegal yang merugikan negara.

“Coba bandingkan kalau kita kirim ke Jepang. Jangan harap bisa terjadi. Maka dia jadi negara maju. Kalau kita kirim ke Korea Selatan, jangan harap akan terjadi, gak mungkin. Maka dia jadi negara maju. Coba kalau kita kirim barang-barang kita melalui jalan-jalan gak resmi ke China, gak mungkin bisa. Maka dia bisa jadi negara maju,” ucapnya.