Setop Ekspor Bijih Bauksit, Mendag Zulhas: Indonesia Siap Hadapi Gugatan WTO Lagi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. (Foto: Dok. Kemendag)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Indonesia sudah bersiap menghadapi gugatan di World Trade Organization atau WTO menyusul keputusan larangan ekspor bijih bauksit pada Juni 2023.

“Enggak apa-apa digugat (di WTO) lagi. Nggak apa-apa. Kalau ada, ya nggak apa-apa juga. Kita sudah pengalaman kan seperti nikel itu,” katanya kepada wartawan dikutip Selasa, 3 Januari.

Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan larangan ekspor bauksit ini bertujuan agar Indonesia bisa meningkatkan nilai sumber daya alam (SDA) yang dimiliki melalui ekspor barang jadi.

Sehingga, lanjut Zulhas, Indonesia juga nantinya menjadi negara pengekspor baterai kendaraan listrik baik mobil maupun motor. Zulhas meyakini langkah ini akan membawa Indonesia menjadi negara maju di masa mendatang.

“Bayangkan seluruh industri baterai mengandalkan baterai mobil dan motor di sini. Jadi kita bisa dan ingin menjadi negara maju itu ada harapan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Indonesia akan menghentikan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 untuk mendorong industri pengolahan dalam negeri.

“Mulai Juni 2023 pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri,” kata Presiden Joko Widodo dikutip Antara, Rabu 21 Desember.

Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut didampingi Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

“Saya ulangi, mulai Juni 2023 pemerintah akan memberlakukan pelarangan ekspor bijih bauksit dan mendorong industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri,”ungkap Presiden.