Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebutkan Indonesia bisa menjadi negara maju karena sudah memenuhi semua persyaratan.

"Kita punya semua persyaratan untuk jadi negara maju itu, asal kita mau," kata Zulkifli usai menghadiri Sarasehan bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa 24 September.

Zulkifli menyampaikan saat ini ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen dan inflasi tahun ini diproyeksikan antara 2 persen hingga 2,3 persen.

Dari sisi harga bahan pokok, kata Zulkifli, rata-rata stabil dan cenderung turun. Menurutnya, kondisi ini cukup bagus, terlebih menjelang pergantian pemerintahan pada Oktober 2024.

"Jadi situasi yang ini saya kira menggembirakan menjelang 20 Oktober yang akan datang," ujarnya.

Lebih lanjut, Zulkifli menyampaikan Indonesia mampu mengejar ketertinggalan dari negara-negara seperti Jepang, China dan Korea Selatan.

Dalam kunjungannya ke berbagai negara, menurut Zulkifli, banyak yang mengakui bahwa Indonesia hanya tinggal menunggu waktu untuk menjadi negara maju.

"Kita sudah bisa bikin senjata, kita bisa bikin nuklir, negara kita maju juga, tapi negara lain lebih cepat," ucap Zulkifli.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat total ekspor Indonesia pada periode Agustus 2024 sebesar 23,56 miliar dolar AS, terbesar sejak Desember 2022.

"Ekspor Indonesia pada Agustus 2024 yang tercatat sebesar 23,56 miliar dolar AS. Ini merupakan nilai terbesar sejak akhir Desember 2022," kata Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 23 September.

Nilai itu merupakan ekspor tertinggi dalam 20 bulan terakhir. Hal ini merupakan pencapaian besar, khususnya di tengah kondisi ekonomi global.

Peningkatan ekspor Agustus 2024 sangat signifikan dibandingkan dengan kinerja ekspor Juli 2024 yang sebesar 22,24 miliar dolar AS.

Selain itu, surplus neraca perdagangan Agustus 2024 juga meningkat signifikan sebesar 2,9 miliar dolar AS dibandingkan Juli 2024 yang hanya meningkat 0,5 miliar dolar AS dari bulan sebelumnya.