Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah terus berupaya untuk memberantas impor ilegal yang masuk ke Indonesia. Salah satunya, dengan membentuk satuan tugas (Satgas) impor ilegal.

Namun, pria yang akrab disapa Zulhas ini mengakui bahwa kehadiran Satgas Impor Ilegal ini juga tidak membuat barang-barang impor hilang. Bahkan, dia mengibaratkan importir ilegal seperti kuman yang semakin kuat.

“Beberapa waktu yang lalu alternatifnya satgas kita bentuk. Cuma saya perhatikan, kalau kita bikin Satgas itu, seperti kuman, selesai satgas tambah kuat dia, tambah canggih,” katanya saat sambutan dalam Forum Koordinasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan Pusat dan Daerah, di Jakarta, Rabu, 21 Agustus.

“Bukan hilang gitu. Dimatikan, tambah kuat lagi. Ini sebetulnya apa yang terjadi,” sambungnya.

Seperti diketahui, Satgas Pengawasna Barang Tertentu atau impor ilegal resmi dibentuk pada 19 Juli 2024 lalu. Masa tugas Satgas ini akan berakhir pada Desember 2024 mendatang.

Karena itu, Zulhas meminta Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag), Kasan untuk melakukan riset secara detail apa yang terjadi di lapangan sehingga barang-barang impor ilegal bisa masuk ke Indonesia.

“Karena itu saya melakukan ini, Pak Kasan coba nanti secara detail ya, komprehensif kita riset. Apa yang terjadi sebetulnya. Sehingga nanti kita gak bisa ngelak lagi,” tuturnya.

Menurut Zulhas, dalam riset ini perlu juga melibatkan para ahli dari berbagai universitas. Misalnya, kata dia, dari Universitas Indonesia.

“Minta dari UI bila perlu. Pasar-pasar, pusat-pusat pasar grosir-grosir besar. Tanah Abang, Manggadua, Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Makassar. Ditanya. Di pasar itu yang beredar itu ini dari mana barangnya? Nah sudah kalau udah gitu ketahuan tuh,” ucapnya.

Zulhas juga meminta semua pihak yang tergabung di dalam Satgas Impor Ilegal untuk bekerja secara serius dengan satu tujuan yang sama yakni menjadikan Indonesia negara maju 2045.

“Saya minta kita ini satu tim Mabes Polri, Kejaksaan, Kumham, Kepala Dinas, kita ini satu tim. Seperti sepak bola. Jadi kalau satu tim untuk melakukan tugas harus solid, kerja sama yang kuat. Karena kalau ada satu orang yang gol bunuh diri, nah sudah bubaran,” jelasnya.