JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan buka suara terkait laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengungkapkan pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 sebesar 5,05 persen year on year (yoy).
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pertumbuhan ekonomi ini memang sedikit menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 5,05 persen.
"Kalau dilihat dari peran sektor jasa keuangan sebagai intermediasi dari penyediaan pembiayaan bagi sektor riil yang menjadi penopang pertumbuhan ekon dapat kami laporkan, angka yang terlihat dalam seluruh bidang di sektor jasa keuangan tetap tumbuh kuat," ujarnya dalam Konfrensi Pers secara daring, Senin, 5 Agustus.
Dia merinci, berdasarkan catatan OJK, kredit perbankan secara keseluruhan sampai akhir Juni tercatat tumbuh sebesar 12,36 persen.
Mahendra bilang, pertumbuhan terbesar tercatat pada kredit investasi yang tumbuh 15.09 persen, disusul kredit modal kerja sebesar 11.68 persen.
"Dua komponen dalam kredit tadi merupakan dukungan kepada mesin pertumbuhan di sektor riil. Melihat hal tadi, kami memperkirakan pertumbuhan ekon sektr riil ke depan dengan dukungan dari kredit perbankan tetap kuat," ujar Mahendra.
Dari bidang multifinance, lanjutnya, pertumbuhan keseluruhan pembiayaan tetap berada di atas 10 persen.
BACA JUGA:
Hal yang sama juga terjadi pada bidang asuransi. Tercatat premi asuransi komersial tumbuh positif sebesar 8.46 persen pada kuartal kedua.
Kemudian, lanjut Mahendra, jumlah pencapaian di pasar modal untuk penerbitan emiten mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
"Itu satu sisi dari kinerja yang ada di bidang sektor jasa keuangan terlihat kuat dan menopang triwulan 2 tapi sekaligus jadi landasan yang kuat bagi pertumbuhan triwulan berikutnya," pungkas dia.