JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif membeberkan 20 perusahaan dengan produksi minyak dan gas tertinggi sepanjang tahun 2024.
Berdasaran data per 30 Juni, posisi pertama untuk produsen minyak masih diduduki oleh Pertamina Huku Rokan yang memproduksi 157.226 barel minyak per hari (BOPD).
Asal tahu saja, jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan lifting pada tahun sebelumnya yang mencapai 161.623 BOPD.
Posisi kedua ditempati oleh perusahaan migas asal AS, ExxonMobil Cepu yang berhasil memproduksi 143.964 BOPD. Posisi ketiga ditempati Pertamina EP yang menghasilkan 66.468 BOPD, kemudian Pertamina Hulu Mahakam (PHM) sebesar 25.527 BOPD.
Posisi kelima ditempati oleh Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dengan capaian 24.962 dan posisi keenam ditempati PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) yang berhasil memproduksi 19.855 BOPD.
Sementara perusahaan migas asal China, Petrochina Jabung memproduksi 14.652 dan menduduki posisi ketujuh kemudian disusul Pertamina Hulu Sanga-sanga dengan produksi 10.580 BOPD.
Posisi kesembilan dan kesepuluh masing masih ditempati oleh Medco E&P Natuna dan anak usaha Petronas, PC Ketapang II dengan perolehan 9.991 BOPD dan 8.770 BOPD. Sementara KKKS lainnya memproduksi 96.295 BOPD.
Dengan demikian, total lifting hingga Juni 2024 tercatat sebesar 578.272 BOPD.
Adapun untuk produksi gas, posisi pertama ditempati oleh BP Berau dengan produksi sebesar 1.745 MMSCFD dan disusul Pertamina EP yang memproduksi 813,88 MMSCFD.
Posisi ketiga ditempati perusahaan milik mendiang Arifin Panigoro, Medco E&P Grissik yang berhasil memproduksi 748,26 MMSCFD.
Perusahaan gas asal Italia, ENI East Sepinggan menduduki posisi keempat dengan produksi 461,48 MMSCFD.
Kemudian Pertamina Hulu Mahakam (PHM) berhasil memproduksi 426,50 MMSCFD.
Pertamina Medco Tomori di posisi keenam dengan produksi 329.00 MMSCFD.
Petrochina Jabung bercokol di posisi ketujuh dengan produksi sebesar 253,12 MMSCFD, disusul Husky CNOOC Madura yang berhasil memproduksi 207,37 MMSCFD.
Posisi kesembilan dan kesepuluh diduduki oleh ENI Muara Bakau dan Pertamina EP Cepu yang masning-masing memproduksi 187.25 MMSCFD dan 187,24 MMSCFD.
BACA JUGA:
Adapun KKKS lainnya berhasil menyalurkan gas hingga 1.276,86 MMSCFD.
Dengan demikian, total produksi gas RI hinga akhir Juni adalah sebesar 6.635,99 MMSCFD.
"Pertamina menjadi fokus untuk ditingkatkan produksinyamelalui kebijakan hulu migas karena mendominasi produksi minyak nasional sebesar 57 persen dan gas sebesar 32 persen," ujar Menteri ESDM Arifin dalam diskusi bersama media di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Jumat, 2 Agustus.
Menurutnya, saat ini Indonesia paling banyak mengelola lapangan tua dan menemukan banyak prospek lapangan minyak baru.
Sementara untuk gas, dirinya mengakui sempat ada tren penurunan produksi gas namun kini ada peningkatan produksi.
"Jadi kalau target 1 juta barel 2030, ada upaya yang kita lakukan. Mengen gas 12 TCF InsyaAllah bisa ketemu," pungkas Arifin.