Bagikan:

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Sumbagut berkontribusi sebesar 31 persen pada lifting minyak nasional.

"Bahkan untuk lifting minyak hingga semester pertama 2023, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Sumbagut berkontribusi hingga 31 persen dari lifting minyak secara nasional," ujar Dwi kepada media Senin 24 Juli.

Untuk itu, lanjut Dwi, SKK Migas terus menjaga dan mengoptimalkan produksi migas di Sumbagut guna mendukung pencapaian target jangka panjang yaitu produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.

Pada kesempatan yang sama SKK Migas juga melakukan management walk through (MWT) mengunjungi Project Booster Plant (BCP) Seng yang terletak di Dusun Muara Sako, Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan Riau.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi gas di wilayah kerja yang dioperasikan oleh EMP Bentu sebagai produsen gas terbesar di wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Dwi juga memberikan apresiasi atas kinerja EMP dalam mendukung target produksi minyak dan gas nasional.

Sebagai perusahaan migas nasional, program-program yang dilakukan oleh EMP bisa menjadi contoh dalam melakukan kegiatan untuk mendukung peningkatan produksi migas nasional.

“Kami berharap pada semester kedua tahun 2023, EMP dapat melakuan best effort sehingga harapannya tentu tidak saja mencapai target, tetapi melampaui target yang telah ditetapkan sehingga tahun 2023 yang telah dicanangkan sebagai turn around produksi migas nasional dapat diwujudkan”, imbuh Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyampaikan bahwa kontribusi produksi gas EMP di wilayah Sumbagut sangat dominan karena hingga Juni 2023 sebanyak 58 persen produksi gas berasal dari EMP.

Oleh karena itu, Dwi mengharapkan bahwa project booster plant (BCP) Seng dapat menjaga kinerja produksi gas EMP di masa yang akan datang.

GM EMP Bentu Limited Tri Firmanto mengatakan, pembangunan BCP Seng yang ditargetkan tuntas di Q4 tahun 2023, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi gas EMP Bentu Limited dan menjaga plateau produksi sebesar 105 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) guna memenuhi kebutuhan kelistrikan dan industri di wilayah Sumatera bagian tengah.

"Mohon dukungan dari SKK Migas dan doa semua pihak agar proyek ini bisa selesai tepat waktu sehingga bisa memaksimalkan pasokan produksi gas dari sumur-sumur yang dioperasikan oleh EMP Bentu," kata Tri Firmanto.